Pasutri terlibat jaringan perampok toko emas bersenjata
A
A
A
Sindonews.com - Polres Kampar, Riau, membekuk lima komplotan perampok toko emas 6 kilo gram. Dari yang ditangkap, dua tersangka pelaku adalah pasangan suami istri (pasutri).
Pasutri yang diamankan adalah WY dan istrinya TI. Bahkan TI (24) diketahui sedang hamil empat bulan.
"Dalam perampokan itu sang istri juga terlibat. Jadi kejadian perampokan toko emas, sang istri ini mengkoordinir situasi daerah yang dirampok. Setelah dinyatakan aman, mereka baru bergerak," kata Kapolres Kampar AKBP Auliansyah, Rabu (10/7/2013).
Untuk menyembunyikan identitas mereka dalam melakukan aksi perampokan, para pelaku selalu menggunakan helm. "Para pelaku adalah pemain lama dalam kasus perampokan. Satu sama lain mempunyai peran masing-masing" imbuhnya.
Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita sepucuk pistol dari lima tersangka rampok berserta 50 amunisinya. Namun polisi masih memburu empat tersangka lagi dan mencari barang bukti delapan pucuk senjata api lagi dari tangan mereka.
"Sementara barang bukti emas dari sisa hasil rampokan ada juga kita sita yakni kalung dan gelang. Barang bukti itu didapat dari tersangka wanita yang tidak lain istri dari WY," imbuh Auliansyah.
Seperti diketahui, kawanan perampok tersebut menyantroni enam toko emas di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Seorang warga tewas setelah ditembus dua peluru yang dimuntahkan pelaku. Saat kejadian, korban yang diketahui bernama Misromi berada di lokasi kejadian.
Kini polisi masih memburu empat perampok lainnya. Catatan polisi mereka telah banyak melakukan aksi perampokan beberapa kali di sejumlah wilayah.
Pasutri yang diamankan adalah WY dan istrinya TI. Bahkan TI (24) diketahui sedang hamil empat bulan.
"Dalam perampokan itu sang istri juga terlibat. Jadi kejadian perampokan toko emas, sang istri ini mengkoordinir situasi daerah yang dirampok. Setelah dinyatakan aman, mereka baru bergerak," kata Kapolres Kampar AKBP Auliansyah, Rabu (10/7/2013).
Untuk menyembunyikan identitas mereka dalam melakukan aksi perampokan, para pelaku selalu menggunakan helm. "Para pelaku adalah pemain lama dalam kasus perampokan. Satu sama lain mempunyai peran masing-masing" imbuhnya.
Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita sepucuk pistol dari lima tersangka rampok berserta 50 amunisinya. Namun polisi masih memburu empat tersangka lagi dan mencari barang bukti delapan pucuk senjata api lagi dari tangan mereka.
"Sementara barang bukti emas dari sisa hasil rampokan ada juga kita sita yakni kalung dan gelang. Barang bukti itu didapat dari tersangka wanita yang tidak lain istri dari WY," imbuh Auliansyah.
Seperti diketahui, kawanan perampok tersebut menyantroni enam toko emas di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Seorang warga tewas setelah ditembus dua peluru yang dimuntahkan pelaku. Saat kejadian, korban yang diketahui bernama Misromi berada di lokasi kejadian.
Kini polisi masih memburu empat perampok lainnya. Catatan polisi mereka telah banyak melakukan aksi perampokan beberapa kali di sejumlah wilayah.
(lal)