Pelabuhan Soekarno - Hatta didemo penumpang
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan penumpang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi unjukrasa di Pelabuhan Soekarno - Hatta, Makassar, Rabu (10/7/2013) dinihari tadi.
Mereka menggelar aksi unjukrasa karena merasa kecewa setelah terkatung-katung selama dua hari di dalam pelabuhan dan tak kunjung diberangkatkan ke tujuan mereka, NTT.
Mereka bersama-sama mendatangi kantor Sahbandar menuntut pihak pelabuhan bertanggung jawab dan memberikan solusi secepatnya kepada mereka.
"Kami merasa dirugikan, dua hari lho nasib kami tak jelas. Mereka mendiamkan kami, tak ada penjelasan, selalu ada pembatalan. Wajar kalau kami marah. Untuk itu kami meminta pihak Sahbandar bertanggung jawab atas kerugian kami," jelas seorang penumpang, Alvin.
Sementara itu Kepala Sahbandar Pelabuhan Soekarno - Hatta, Makassar, Kristina Anton, menyebutkan pembatalan keberangkatan ratusan warga NTT karena kapal yang tersedia baru ada kapal barang.
"Kapal reguler belum ada, hanya ada kapal barang, kan tidak layak untuk mereka. Dan itu memang diperuntukkan untuk memuat barang," jelas Kristina Anton.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah tentu dinyatakan tidak layak untuk penumpang. Kini ratusan penumpang asal NTT masih berada di pelabuhan setelah melakukan sahur, subuh tadi.
Mereka menggelar aksi unjukrasa karena merasa kecewa setelah terkatung-katung selama dua hari di dalam pelabuhan dan tak kunjung diberangkatkan ke tujuan mereka, NTT.
Mereka bersama-sama mendatangi kantor Sahbandar menuntut pihak pelabuhan bertanggung jawab dan memberikan solusi secepatnya kepada mereka.
"Kami merasa dirugikan, dua hari lho nasib kami tak jelas. Mereka mendiamkan kami, tak ada penjelasan, selalu ada pembatalan. Wajar kalau kami marah. Untuk itu kami meminta pihak Sahbandar bertanggung jawab atas kerugian kami," jelas seorang penumpang, Alvin.
Sementara itu Kepala Sahbandar Pelabuhan Soekarno - Hatta, Makassar, Kristina Anton, menyebutkan pembatalan keberangkatan ratusan warga NTT karena kapal yang tersedia baru ada kapal barang.
"Kapal reguler belum ada, hanya ada kapal barang, kan tidak layak untuk mereka. Dan itu memang diperuntukkan untuk memuat barang," jelas Kristina Anton.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah tentu dinyatakan tidak layak untuk penumpang. Kini ratusan penumpang asal NTT masih berada di pelabuhan setelah melakukan sahur, subuh tadi.
(rsa)