Jayapura akan miliki radar penerbangan
A
A
A
Sindonews.com - Landasan Udara (Lanud) Jayapura di bawah Koops AU dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan radar di Kelurahan Tanjung Ria, Kota Jayapura Utara.
Menurut Danlanud Jayapura, Kolonel PNB Diyah Yudanardi, pembangunan radar tersebut akan dilakukan pada tahun 2014. Tujuannya, tentu keamanan penerbangan Indonesia.
"Dengan adanya radar di Jayapura, bisa lebih membantu untuk memberikan pengawasan udara selama 24 jam dan lebih efisien," jelas Diyah, Senin (8/7/2013).
Selain itu, diharapkan dengan adanya radar bisa melacak black fligh (penerbangan gelap) yang akan melintas dan melacak pesawat asing atau swasta yang tidak mempunyai papa kilo (PK)
"Selain itu, pesawat tempur pun bisa beroperasi dengan baik karena radar bisa melacak posisi musuh dan melacak black fligh," lanjutnya menerangkan.
Saat ini, pengerjaan radar di Jayapura telah masuk di tahap pematangan lahan. Sebelumnya, butuh enam bulan lamanya Lanud Jayapura mendekati Suku Kayu Batu dan Suku Ormo untuk melakukan pelepasan tanah adat dengan luas 1.084 M2.
Untuk melakukan pembebasan lahan, pihak TNI AU harus merogoh kocek Rp1,5 miliar untuk melakukan pembebasan lahan.
Sekedar informasi, TNI AU Provinsi Papua dan Papua Barat hanya memiliki empat radar yang tersebar di Biak, Timika, Merauke dan Jayapura tahun 2014 kelak.
Menurut Danlanud Jayapura, Kolonel PNB Diyah Yudanardi, pembangunan radar tersebut akan dilakukan pada tahun 2014. Tujuannya, tentu keamanan penerbangan Indonesia.
"Dengan adanya radar di Jayapura, bisa lebih membantu untuk memberikan pengawasan udara selama 24 jam dan lebih efisien," jelas Diyah, Senin (8/7/2013).
Selain itu, diharapkan dengan adanya radar bisa melacak black fligh (penerbangan gelap) yang akan melintas dan melacak pesawat asing atau swasta yang tidak mempunyai papa kilo (PK)
"Selain itu, pesawat tempur pun bisa beroperasi dengan baik karena radar bisa melacak posisi musuh dan melacak black fligh," lanjutnya menerangkan.
Saat ini, pengerjaan radar di Jayapura telah masuk di tahap pematangan lahan. Sebelumnya, butuh enam bulan lamanya Lanud Jayapura mendekati Suku Kayu Batu dan Suku Ormo untuk melakukan pelepasan tanah adat dengan luas 1.084 M2.
Untuk melakukan pembebasan lahan, pihak TNI AU harus merogoh kocek Rp1,5 miliar untuk melakukan pembebasan lahan.
Sekedar informasi, TNI AU Provinsi Papua dan Papua Barat hanya memiliki empat radar yang tersebar di Biak, Timika, Merauke dan Jayapura tahun 2014 kelak.
(rsa)