Pegawai bandara mogok, penumpang terlantar 5 jam
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan penumpang di Bandara Wamena Papua, terlantar selama 5 jam, Senin (8/7/2013) siang. Para penumpang tidak bisa terbang sesuai jadwal menyusul aksi mogoknya karyawan bandar udara setempat.
Aksi ini dilakukan sebagai solidaritas terhadap pimpinannya yang mengalami insiden pemukulan oleh oknum Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Jayawijaya.
Tidak adanya pelayanan dan aktivitas di Bandara Wamena menyebabkan menumpuknya penumpang yang sejak subuh sudah berada di bandara.
"Kami terlantar sudah hampir 5 jam, karena para pegawai bandara tidak ada yang mau melayani. Mereka katanya mogok semua," jelas seorang penumpang, Ronald.
Menurutnya, loket pelayanan tiket terlihat kosong dan penumpang yang telah berada dalam ruang tunggu keberangkatan terlihat gusar bahkan ada yang tidur-tiduran di atas kursi.
Penerbangan baru mulai dibuka setelah Kapolres beserta Dandim setempat melakukan mediasi dengan para pegawai Bandara Wamena. Dalam mediasi tersebut, pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus penganiayaan yang melibatkan Kepala Bandara Wamena, dan seorang staf ATC Bandara Wamena.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas penerbangan di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (8/7/2013) siang, terhenti akibat aksi unjukrasa dan mogok bersama yang dilakukan petugas Bandara Wamena.
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap Kepala Bandara Wamena, dan staf ATC yang dipukul oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Jayawijaya, Minggu (7/7) kemarin.
Aksi ini dilakukan sebagai solidaritas terhadap pimpinannya yang mengalami insiden pemukulan oleh oknum Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Jayawijaya.
Tidak adanya pelayanan dan aktivitas di Bandara Wamena menyebabkan menumpuknya penumpang yang sejak subuh sudah berada di bandara.
"Kami terlantar sudah hampir 5 jam, karena para pegawai bandara tidak ada yang mau melayani. Mereka katanya mogok semua," jelas seorang penumpang, Ronald.
Menurutnya, loket pelayanan tiket terlihat kosong dan penumpang yang telah berada dalam ruang tunggu keberangkatan terlihat gusar bahkan ada yang tidur-tiduran di atas kursi.
Penerbangan baru mulai dibuka setelah Kapolres beserta Dandim setempat melakukan mediasi dengan para pegawai Bandara Wamena. Dalam mediasi tersebut, pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus penganiayaan yang melibatkan Kepala Bandara Wamena, dan seorang staf ATC Bandara Wamena.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas penerbangan di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (8/7/2013) siang, terhenti akibat aksi unjukrasa dan mogok bersama yang dilakukan petugas Bandara Wamena.
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap Kepala Bandara Wamena, dan staf ATC yang dipukul oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Jayawijaya, Minggu (7/7) kemarin.
(rsa)