Luka parah, 2 korban gempa dirujuk ke RSU Zainoel Abidin
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah korban gempa yang mengalami luka parah terpaksa dirujuk dari RSUD Datu Beru, Takengon Aceh Tengah ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Rujukan dilakukan demi keselamatan nyawa korban untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik dan peralatan yang lebih lengkap.
Hari ini, setidaknya ada dua korban dievakuasi melalui lintas darat lalu diterbangkan ke Banda Aceh. Dua korban ini diberangkatkan secara terpisah.
Korban pertama yang dibawa bernama Salam (46), warga Kute Panang, Aceh Tengah. Dia mengalami sejumlah luka serius.
Dari RSUD Datu Beru dia dibawa ke Bandara Rembele di Bener Meriah menggunakan ambulance, baru kemudian diterbangkan ke Lanud Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar dengan menggunakan ambulance udara milik TNI AU.
Relawan kemanusian Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Tengah, Andi Iqbal menyatakan untuk keselamatan korban, posko Datu Baru memutuskan tindakan medis dialihkan ke Banda Aceh.
“Itu korban akibat gempa tertimpa bangunan mengalami luka serius,” jelas Andi, Sabtu (8/8/2013).
Korban kedua yang diterbangkan adalah Romi Aditya (6) warga Blang Mancung, Aceh Tengah. Dia mengalami luka di kaki hingga putus.
Sebelum dievakuasi ke Banda Aceh, Romi sempat dibesuk Dirjen Kesehatan di RSUD Datu Beru.
“Begitu Dirjen meninggalkan rumah sakit, Romi langsung dibawa ke bandara,” kata Andi.
Dua hari lalu, Sofi Azzara (5), bocah korban gempa asal Kampung Baru, Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah yang dievakuasi dari Datu Beru, meninggal setelah sempat dirawat selama 18 jam di ruang IGD RSUZA. Ia diterbangkan dari Rembele dalam kondisi kritis.
Rujukan dilakukan demi keselamatan nyawa korban untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik dan peralatan yang lebih lengkap.
Hari ini, setidaknya ada dua korban dievakuasi melalui lintas darat lalu diterbangkan ke Banda Aceh. Dua korban ini diberangkatkan secara terpisah.
Korban pertama yang dibawa bernama Salam (46), warga Kute Panang, Aceh Tengah. Dia mengalami sejumlah luka serius.
Dari RSUD Datu Beru dia dibawa ke Bandara Rembele di Bener Meriah menggunakan ambulance, baru kemudian diterbangkan ke Lanud Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar dengan menggunakan ambulance udara milik TNI AU.
Relawan kemanusian Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Tengah, Andi Iqbal menyatakan untuk keselamatan korban, posko Datu Baru memutuskan tindakan medis dialihkan ke Banda Aceh.
“Itu korban akibat gempa tertimpa bangunan mengalami luka serius,” jelas Andi, Sabtu (8/8/2013).
Korban kedua yang diterbangkan adalah Romi Aditya (6) warga Blang Mancung, Aceh Tengah. Dia mengalami luka di kaki hingga putus.
Sebelum dievakuasi ke Banda Aceh, Romi sempat dibesuk Dirjen Kesehatan di RSUD Datu Beru.
“Begitu Dirjen meninggalkan rumah sakit, Romi langsung dibawa ke bandara,” kata Andi.
Dua hari lalu, Sofi Azzara (5), bocah korban gempa asal Kampung Baru, Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah yang dievakuasi dari Datu Beru, meninggal setelah sempat dirawat selama 18 jam di ruang IGD RSUZA. Ia diterbangkan dari Rembele dalam kondisi kritis.
(lns)