31.472 warga miskin Bone tak terima BLSM
A
A
A
Sindonews.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone ditahun 2011 menunjukkan warga miskin di Kabupaten Bone mencapai 92.075 jiwa atau 12,70 persen dari jumlah penduduk. Pengeluaran konsumsi makanan mereka perbulan berkisar Rp208.275.
Angka data BPS ini jauh dari penerima Bantuan Langsung Sementara Miskin (BLSM) yang terdata di kantor PT POS hanya berkisar 60.603 jiwa.
Kepala BPS Kabupaten Bone, Ir H Rustan, mengatakan BLSM dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya mencapai 60.603 jiwa. Dari data itu terdapat 31.472 jiwa masyarakat Bone tidak menerima BLSM sebesar Rp150.000.
"Kita hanya melakukan pendataan kemasyarakat dengan format yang ada, dan yang menentukan garis miskin adalah TNP2TK dari pusat," ujar Rustam kepada Koran SINDO Makassar, Jumat, (5/7).
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bone, Andi Irwansyah mengatakan pembagian BLSM tanpa menggunakan data dari bawah memang membuat penyaluran tidak tepat sasaran karena terdapat 30 ribu lebih warga miskin tidak menerima.
"Jumlah kuota BLSM juga terbatas dalam penyalurannya, ada juga warga yang tidak layak menerima malah menerima bahkan sebaliknya ada warga yang kondisinya memperihatinkan yang seharusnya diberikan," ujar Andi Irwansyah.
Sementara itu, Camat Tanete Riattang Timur, Andi Henny Mulawati mengatakan jumlah warga miskin di wilayahnya mencapai 12.000 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan yang menerima BLSM hanya 2.500 RTS.
Sejumlah kelurahan yang melaporkan pembagian BLSM yang tidak merata seperti di Kelurahan Cellu ditemukan ada warga sudah meninggal dan sudah pindah tetapi terdata memiliki Kartu Pelindung Sosial (KPS).
"Penyaluran BLSM banyak tidak tepat sasaran, banyak warga yang ekonominya dibawah tidak menerima," paparnya.
Pantauan Koran SINDO Makassar, juga ditemukan penyaluran BLSM yang tidak tepat sasaran yakni di lingkungan Pallengoreng Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang. Dua warganya yakni Tahang dan Juhaeni ditemukan telah mendaftar sebagai calon jamaah haji yang keciprat dana BLSM.
Angka data BPS ini jauh dari penerima Bantuan Langsung Sementara Miskin (BLSM) yang terdata di kantor PT POS hanya berkisar 60.603 jiwa.
Kepala BPS Kabupaten Bone, Ir H Rustan, mengatakan BLSM dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya mencapai 60.603 jiwa. Dari data itu terdapat 31.472 jiwa masyarakat Bone tidak menerima BLSM sebesar Rp150.000.
"Kita hanya melakukan pendataan kemasyarakat dengan format yang ada, dan yang menentukan garis miskin adalah TNP2TK dari pusat," ujar Rustam kepada Koran SINDO Makassar, Jumat, (5/7).
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bone, Andi Irwansyah mengatakan pembagian BLSM tanpa menggunakan data dari bawah memang membuat penyaluran tidak tepat sasaran karena terdapat 30 ribu lebih warga miskin tidak menerima.
"Jumlah kuota BLSM juga terbatas dalam penyalurannya, ada juga warga yang tidak layak menerima malah menerima bahkan sebaliknya ada warga yang kondisinya memperihatinkan yang seharusnya diberikan," ujar Andi Irwansyah.
Sementara itu, Camat Tanete Riattang Timur, Andi Henny Mulawati mengatakan jumlah warga miskin di wilayahnya mencapai 12.000 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan yang menerima BLSM hanya 2.500 RTS.
Sejumlah kelurahan yang melaporkan pembagian BLSM yang tidak merata seperti di Kelurahan Cellu ditemukan ada warga sudah meninggal dan sudah pindah tetapi terdata memiliki Kartu Pelindung Sosial (KPS).
"Penyaluran BLSM banyak tidak tepat sasaran, banyak warga yang ekonominya dibawah tidak menerima," paparnya.
Pantauan Koran SINDO Makassar, juga ditemukan penyaluran BLSM yang tidak tepat sasaran yakni di lingkungan Pallengoreng Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang. Dua warganya yakni Tahang dan Juhaeni ditemukan telah mendaftar sebagai calon jamaah haji yang keciprat dana BLSM.
(lns)