Mahasiswa Surakarta bangun posko korban kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Prihatin dengan kenaian harga sembako, akibat terkena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gabungan mahasiswa dari berbagai elemen di Surakarta, membuat posko korban dan pengaduan dampak kenaikan harga BBM.
Mereka juga membuat polling, dan mengumpulkan aksi tanda tangan menolak kebijakan pemerintah. Kelompok mahasiswa itu, mengatasnamakan dirinya Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (Geram).
Dalam aksinya, mahasiswa berharap, keberadaan posko itu dapat menyalurkan aspirasi warga yang nantinya akan disampaikan di DPR RI. Posko yang didirikan di depan Pasar Karatsura, ini adalah posko pertama yang mereka dirikan. Keberadaan posko ini, mendapat sambutan positif warga.
Tri Wahyu, salah seorang warga mengaku sangat antusias dengan aksi mahasiswa. Penjual buku di Pasar Kartasura, ini mengaku sangat keberatan dengan kanaikan harga BBM. Dia juga mengaku menolak BLSM, karena dinilai tidak tepat sasaran.
Menurut koordinator aksi Geram Sholeh Febriyanto, aksi ini untuk menekan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM, dan mendesak agar membatalkannya.
Rencananya, aksi serupa akan digelar di Kota Solo dengan membuat posko korban kenaikan harga BBM, di sejumlah titik dengan melibatkan lebih banyak mahasiswa.
Mereka juga membuat polling, dan mengumpulkan aksi tanda tangan menolak kebijakan pemerintah. Kelompok mahasiswa itu, mengatasnamakan dirinya Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (Geram).
Dalam aksinya, mahasiswa berharap, keberadaan posko itu dapat menyalurkan aspirasi warga yang nantinya akan disampaikan di DPR RI. Posko yang didirikan di depan Pasar Karatsura, ini adalah posko pertama yang mereka dirikan. Keberadaan posko ini, mendapat sambutan positif warga.
Tri Wahyu, salah seorang warga mengaku sangat antusias dengan aksi mahasiswa. Penjual buku di Pasar Kartasura, ini mengaku sangat keberatan dengan kanaikan harga BBM. Dia juga mengaku menolak BLSM, karena dinilai tidak tepat sasaran.
Menurut koordinator aksi Geram Sholeh Febriyanto, aksi ini untuk menekan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM, dan mendesak agar membatalkannya.
Rencananya, aksi serupa akan digelar di Kota Solo dengan membuat posko korban kenaikan harga BBM, di sejumlah titik dengan melibatkan lebih banyak mahasiswa.
(san)