Cuaca buruk, 700 wisatawan tertahan di Karimunjawa
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 700 wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa, masuk wilayah Kabupaten Jepara hingga Rabu (3/7), siang, tertahan di kepulauan yang ada di Laut Jawa tersebut. Hal ini menyusul cuaca buruk yang melanda perairan Jepara hingga Karimunjawa.
Akibat cuaca buruk tersebut, moda transportasi laut dari Jepara – Karimunjawa PP, yakni Kapal Express Cantika 89 dan KMP Muria dalam dua hari terakhir tidak berani berlayar lantaran ketinggian ombak di Laut Jawa saat ini bisa mencapai hingga 2,5 meter. Posisi Kapal Express Cantika 89 saat ini berada di Dermaga Kartini Jepara. Sedang KMP Muria berada di Dermaga Karimunjawa.
Ratusan wisatawan tersebut, mayortitas merupakan turis domestik asal berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta maupun kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Selain itu, ada juga beberapa turis asing dari sejumlah negara.
“Seharusnya ratusan turis ini pulang Rabu (3/7) pagi. Namun karena kapal tidak ada yang berani berlayar maka mereka pun tertahan di Karimunjawa,” kata Camat Karimunjawa, Nuryanto saat dihubungi dari Jepara, Rabu (3/7/2013).
Berdasar informasi dari BMKG Jawa Tengah, kata Nuryanto ketinggian ombak di Laut Jawa dalam tiga hari terakhir berkisar antara 2,5 – 3 meter. Sedang kecepatan angin berkisar antara 8 - 16 knots.
Cuaca buruk di Laut Jawa tersebut, sudah mulai terjadi sejak Selasa (2/7). Dan hingga kini, ketinggian ombak maupun kecepatan angin rupanya masih terus terjadi. Sehingga baik Express Cantika maupun KMP Muria tidak ada yang diizinkan berlayar menyusul cuaca buruk yang melanda Laut Jawa.
“Mau bagaimana lagi, kondisi cuaca memang tidak memungkinkan,” ucapnya.
Meski tertahan di Karimunjawa, namun Nuryanto memastikan kondisi ratusan wisatawan ini baik-baik saja. Sebab saat ini, di Karimunjawa sudah tersedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun tempat penukaran uang (money changer). Sehingga para wisatawan tersebut bisa sewaktu-waktu mengambil uang dan tidak kekurangan bekal meski tertahan selama beberapa hari di Karimunjawa.
“Karena ini masih tertahan satu hari, maka kita belum banyak bertindak. Semoga saja cuaca buruk cepat berlalu, sehingga arus lalu lintas Karimunjawa – Jepara PP kembali normal,” ujarnya.
Kepala Cabang PT Pelayaran Sakti Inti Makmur, yang mengoperasikan Kapal Express Cantika 89, Johan BI mengatakan pihaknya tidak mendapat izin berlayar dari Syahbandar Jepara maupun Karimunjawa. Praktis, dalam dua hari terakhir, Express Cantika 89 tetap bersandar di Dermaga Kartini.
Menurut Johan, hingga 10 hari ke depan, Express Cantika 89 juga tidak berlayar. Sebab mulai Kamis (4/7) hingga Kamis (11/7), Cantika 89 dalam masa perawatan (docking). Karena berbagai alasan, pihaknya juga belum berencana mendatangkan kapal pengganti Cantika 89.
“Tapi warga maupun wisatawan tidak perlu khawatir. Karena masih ada KMP Muria atau KMC Kartini dari Semarang yang siap melayani penyeberangan ke Karimunjawa. Itupun juga dengan catatan kondisi cuaca di Laut Jawa berangsur membaik,” jelasnya.
Sementara itu, Syahbandar Jepara, Yuniarsono belum bisa memastikan kapan cuaca buruk di Laut Jawa berakhir. Sebab informasi yang diterimanya dari BMKG Jawa Tengah, memang selalu berubah tiap hari, tidak dalam kurun waktu tertentu. Jika kondisi masih cuaca masih buruk, maka pihaknya tetap tidak akan memberikan izin berlayar baik bagi KMP Muria, Express Cantika 89 maupun kapal lainnya.
“Kalau cuaca memang masih belum memungkinkan kapal atau perahu nelayan juga kita imbau untuk tidak melaut dulu,” tandasnya.
Akibat cuaca buruk tersebut, moda transportasi laut dari Jepara – Karimunjawa PP, yakni Kapal Express Cantika 89 dan KMP Muria dalam dua hari terakhir tidak berani berlayar lantaran ketinggian ombak di Laut Jawa saat ini bisa mencapai hingga 2,5 meter. Posisi Kapal Express Cantika 89 saat ini berada di Dermaga Kartini Jepara. Sedang KMP Muria berada di Dermaga Karimunjawa.
Ratusan wisatawan tersebut, mayortitas merupakan turis domestik asal berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta maupun kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Selain itu, ada juga beberapa turis asing dari sejumlah negara.
“Seharusnya ratusan turis ini pulang Rabu (3/7) pagi. Namun karena kapal tidak ada yang berani berlayar maka mereka pun tertahan di Karimunjawa,” kata Camat Karimunjawa, Nuryanto saat dihubungi dari Jepara, Rabu (3/7/2013).
Berdasar informasi dari BMKG Jawa Tengah, kata Nuryanto ketinggian ombak di Laut Jawa dalam tiga hari terakhir berkisar antara 2,5 – 3 meter. Sedang kecepatan angin berkisar antara 8 - 16 knots.
Cuaca buruk di Laut Jawa tersebut, sudah mulai terjadi sejak Selasa (2/7). Dan hingga kini, ketinggian ombak maupun kecepatan angin rupanya masih terus terjadi. Sehingga baik Express Cantika maupun KMP Muria tidak ada yang diizinkan berlayar menyusul cuaca buruk yang melanda Laut Jawa.
“Mau bagaimana lagi, kondisi cuaca memang tidak memungkinkan,” ucapnya.
Meski tertahan di Karimunjawa, namun Nuryanto memastikan kondisi ratusan wisatawan ini baik-baik saja. Sebab saat ini, di Karimunjawa sudah tersedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun tempat penukaran uang (money changer). Sehingga para wisatawan tersebut bisa sewaktu-waktu mengambil uang dan tidak kekurangan bekal meski tertahan selama beberapa hari di Karimunjawa.
“Karena ini masih tertahan satu hari, maka kita belum banyak bertindak. Semoga saja cuaca buruk cepat berlalu, sehingga arus lalu lintas Karimunjawa – Jepara PP kembali normal,” ujarnya.
Kepala Cabang PT Pelayaran Sakti Inti Makmur, yang mengoperasikan Kapal Express Cantika 89, Johan BI mengatakan pihaknya tidak mendapat izin berlayar dari Syahbandar Jepara maupun Karimunjawa. Praktis, dalam dua hari terakhir, Express Cantika 89 tetap bersandar di Dermaga Kartini.
Menurut Johan, hingga 10 hari ke depan, Express Cantika 89 juga tidak berlayar. Sebab mulai Kamis (4/7) hingga Kamis (11/7), Cantika 89 dalam masa perawatan (docking). Karena berbagai alasan, pihaknya juga belum berencana mendatangkan kapal pengganti Cantika 89.
“Tapi warga maupun wisatawan tidak perlu khawatir. Karena masih ada KMP Muria atau KMC Kartini dari Semarang yang siap melayani penyeberangan ke Karimunjawa. Itupun juga dengan catatan kondisi cuaca di Laut Jawa berangsur membaik,” jelasnya.
Sementara itu, Syahbandar Jepara, Yuniarsono belum bisa memastikan kapan cuaca buruk di Laut Jawa berakhir. Sebab informasi yang diterimanya dari BMKG Jawa Tengah, memang selalu berubah tiap hari, tidak dalam kurun waktu tertentu. Jika kondisi masih cuaca masih buruk, maka pihaknya tetap tidak akan memberikan izin berlayar baik bagi KMP Muria, Express Cantika 89 maupun kapal lainnya.
“Kalau cuaca memang masih belum memungkinkan kapal atau perahu nelayan juga kita imbau untuk tidak melaut dulu,” tandasnya.
(rsa)