Bawa bantuan, Gubernur Aceh kunjungi korban gempa
A
A
A
Sindonews.com - Gubenur Aceh Zaini Abdullah dan rombongannya saat ini disebutkan sedang melakukan kunjungan ke korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) setempat.
"Sekarang beliau sedang meninjau lokasi gempa, di daerah Cekal yang dekat perbatasan Bener Meriah dan Aceh Tengah," jelas Wakil Bupati Bener Meriah, Rusli M Saleh saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh, Rabu (3/7/2013).
Dalam kunjungannya tersebut, pihak Gubernur juga membawa sejumlah bantuan untuk tanggap darurat bagi korban gempa di kawasan tersebut.
Bantuantersebut merupakan bantuan masa panik berupa bahan-bahan kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, selimut, tenda, dan obat-obatan.
Sementara itu, pencarian dan pendataan terhadap korban gempa masih terus berlangsung di Bener Meriah. Terbatasnya alat berat membuat pencarian terpaksa dilakukan secara manual.
Rusli menyebutkan kondisi di salah satu kabupaten penghasil kopi itu kini berangsur normal. "Sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Yang tinggal di pengungsian hanya masyarakat yang rumahnya rusak," sebutnya.
Tadi malam, kata dia, warga sempat dilanda kepanikan menyusul beredarnya isu gempa di sana terjadi karena meningkatnya status gunung api Burni Telong yang ada di kabupaten setempat. Parahnya lagi, isu tersebut menyebutkan gunung api tipe A itu akan meletus.
"Banyak masyarakat yang panik semalam tidak bisa tidur gara-gara isu Burni Telong akan meletus. Tetapi sekarang masyarakat sudah mulai tenang, mereka sudah tahu bahwa ini gempa tektonik bukan dari gunung berapi," tutur Rusli.
"Sekarang beliau sedang meninjau lokasi gempa, di daerah Cekal yang dekat perbatasan Bener Meriah dan Aceh Tengah," jelas Wakil Bupati Bener Meriah, Rusli M Saleh saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh, Rabu (3/7/2013).
Dalam kunjungannya tersebut, pihak Gubernur juga membawa sejumlah bantuan untuk tanggap darurat bagi korban gempa di kawasan tersebut.
Bantuantersebut merupakan bantuan masa panik berupa bahan-bahan kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, selimut, tenda, dan obat-obatan.
Sementara itu, pencarian dan pendataan terhadap korban gempa masih terus berlangsung di Bener Meriah. Terbatasnya alat berat membuat pencarian terpaksa dilakukan secara manual.
Rusli menyebutkan kondisi di salah satu kabupaten penghasil kopi itu kini berangsur normal. "Sebagian besar masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Yang tinggal di pengungsian hanya masyarakat yang rumahnya rusak," sebutnya.
Tadi malam, kata dia, warga sempat dilanda kepanikan menyusul beredarnya isu gempa di sana terjadi karena meningkatnya status gunung api Burni Telong yang ada di kabupaten setempat. Parahnya lagi, isu tersebut menyebutkan gunung api tipe A itu akan meletus.
"Banyak masyarakat yang panik semalam tidak bisa tidur gara-gara isu Burni Telong akan meletus. Tetapi sekarang masyarakat sudah mulai tenang, mereka sudah tahu bahwa ini gempa tektonik bukan dari gunung berapi," tutur Rusli.
(rsa)