120 Imigran kabur, polisi cuek?
120 Imigran kabur, polisi cuek?
A
A
A
Sindonews.com - Kaburnya 120 Imigran asal Timur Tengah dari rumah warga Desa Tapakrejo, Kecamatan Kesamben dan ditempatkan di hotel wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, diduga akibat kelengahan petugas Imigrasi.
Namun hal itu dibantah Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Moch Sungeb. Menurutnya, kaburnya para imigran tersebut merupakan kewenangan aparat kepolisian.
"Tugas imigrasi hanya memeriksa seputar dokumen. Untuk penjagaan adalah sepenuhnya wewenang kepolisian," jelasnya, Selasa (2/7/2013).
Berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (1/7), polisi memang tampak cuek dengan keberadaan para Imigran. Bahkan ketika para Imigran marah dan berani menyerang jurnalis yang mengabadikan gambarnya, aparat kepolisian juga tak mengambil sikap.
Terkait hal ini, Kapolsek Selorejo Ajun Komisaris Polisi Sunardi mengatakan pihaknya sudah bekerja maksimal. Dalam pengamanan dirinya telah menerjunkan 40 personel polisi.
"Namun kita tidak bisa memberlakukan pengamanan yang kelewat ketat. Sebab keberadaan orang asing itu dilindungi aturan perundangan," kilahnya.
Namun hal itu dibantah Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, Moch Sungeb. Menurutnya, kaburnya para imigran tersebut merupakan kewenangan aparat kepolisian.
"Tugas imigrasi hanya memeriksa seputar dokumen. Untuk penjagaan adalah sepenuhnya wewenang kepolisian," jelasnya, Selasa (2/7/2013).
Berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (1/7), polisi memang tampak cuek dengan keberadaan para Imigran. Bahkan ketika para Imigran marah dan berani menyerang jurnalis yang mengabadikan gambarnya, aparat kepolisian juga tak mengambil sikap.
Terkait hal ini, Kapolsek Selorejo Ajun Komisaris Polisi Sunardi mengatakan pihaknya sudah bekerja maksimal. Dalam pengamanan dirinya telah menerjunkan 40 personel polisi.
"Namun kita tidak bisa memberlakukan pengamanan yang kelewat ketat. Sebab keberadaan orang asing itu dilindungi aturan perundangan," kilahnya.
(rsa)
Explore More