Cawabup Karna jamin ijazah Sutrisno asli

Selasa, 02 Juli 2013 - 08:52 WIB
Cawabup Karna jamin ijazah Sutrisno asli
Cawabup Karna jamin ijazah Sutrisno asli
A A A
Sindonews.com - Pelaksanaan Pilkada Bupati-Wakil Bupati Majalengka, pada 15 September mendatang, diwarnai dengan dugaan ijazah palsu SMA milik Calon Bupati (Cabup) Sutrisno. Dugaan tersebut, muncul beberapa hari sebelum KPUD Kabupaten Majalengka, menggelar rapat pleno penetapan Cabup-Cawabup, pada 27 Juni lalu.

Setelah berbagai pernyataan muncul dari berbagai kalangan, akhirnya pihak tim dari pasangan Sutrisno-Karna Sobahi (Suka) mengeluarkan pernyataan resminya, pada Senin 1 Juni 2013. Pernyataan resmi tersebut disampaikan langsung oleh Karna Sobahi, cawabup yang akan mendampingi Sutrisno, pada Pilbup mendatang, di rumah dinasnya.

Di hadapan para wartawan, Karna menegaskan, bahwa isu yang beredar terkait dugaan ijazah SMAN 1 Manado milik Sutrisno tersebut palsu, tidak benar. Hal tersebut setelah pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pakar pendidikan.

Karna menegaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap ijazah yang dimaksud, terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai bukti bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti. Adanya ketidak selarasan dalam objek yang dijadikan perbandingan, jelas dia, menjadi salah satu yang bisa melemahkan adaaya dugaaan ijazah palsu tersebut.

“Ketika dibandingkan antara Ijazah IPS dan IPA, itu memang beda. Sebuah keleliruan jika membandingkan dua objek yang berbeda,” tegas dia.

Terkait adanya perbedaan tanda tangan dengan ijazah yang dibandingkan, yakni ijazah IPS dan IPA, Karna menegaskan, hal tersebut dikarenakan faktor kebijakan yang berlaku pada saat itu. Karna menegaskan, pada tahun tersebut, yakni tahun 1969, sistem yang berlaku adalah sistem rayonisasi, sehingga memungkinkan tanda tangan dalam ijazah Sutrisno berbeda dengan tanda tangan yang ada di ijazah pembandingnya

“Saat ujian, Pak Trisno (Sutrisno) masuk ke dalam rayon 2 bersama temen-temen dari program IPA lainnya. Dan saat ujian, meskipun bersekolah di SMAN 1 Manado, tapi pengadministrasiannya ada di SMAN 2 yang kepala sekolahnya adalah Kusen, sehingga tanda tangan dalam ijazah Pak trisno itu adalah tanda tangannya Pak Kusen, yang merupakan Kepsek SMAN 2 Manado,” jelas dia.

“Kusen adalah sebagai ketua panitia di SMAN 2 yang sebagian siswanya dari SMAN 1. Dan Pak Trisno meskipun di SMAN 1, tapi dalam adminitrasi ujian di SMAN 2, rayon dua, dan ketua pantianya adalah Kusen. Sehingga tanda tangannya adalah tanda tangan Kusen, bukan Kepsek SMAN 1 Manado,” lanjut Karna yang juga Wakil Bupati Majalengka itu.

Dengan pertimbangan tersebut, Karna menegaskan dirinya berani menjamin bahwa tuduhan terkait ijazah Sutrisno tersebut palsu adalah sebuah kesalahan. Bahkan, Karna menantang pihak-pihak tertentu untuk buka-bukaan terhadap ijazah cabup incumbent tersebut.

“Saya katakan kepada beliau (Sutrisno), siapapun yang akan membuka ijazah bapak, silahkan. Saya tegaskan bahwa ini (ijazah Sutrisno) 100 persen adalah benar asli,” tegas dia.

“Saya partner Pak Trisno. Awalnya, kalau memang palsu, saya tidak mau maju. Saya mundur dengan kepalsuannya itu. Tapi dengan kebenaran yang ada, saya akan bela, untuk menyelamatkan beliau dari fitnah,” lanjut dia.

Sementara itu, ketika disinggung terkait kemungkinan untuk menempuh jalur hukum, Karna menegaskan, pihaknya tidak ada niat untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Lebih jauh, Karna mengimbau kepada simpatisan untuk tidak terprovokasi dengan kasus itu.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4168 seconds (0.1#10.140)