KontraS datangi Wantimpres, perjuangkan warga Syiah
A
A
A
Sindonews.com - Nasib penganut Syiah asal Sampang Madura masih terkatung-katung di tempat pengungsian Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur. Pemerintah dinilai belum menangani permasalah penganut Syiah ini dengan baik.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) tergerak untuk mendorong pemerintah menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama.
"Rencananya nanti kami pukul 10.00 WIB akan mendatangi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Sebab, pemerintah aktif mendiskriminasi dan gagal memberikan perlindungan," ungkap Kordinator KontraS, Haris Azhar saat dihubungi, Senin (1/7/2013).
Haris menambahkan, ada beberapa poin yang akan disampaikan saat bertemu dengan Wantimpres, salah satunya adalah mengungkap intimidasi yang dialami komunitas Syiah di Sampang.
"Paling tidak ada dua hal, meminta komunikasi ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam penanganan komunitas Syiah di Sampang yang makin buruk dan meminta Wantimpres mendorong pengungkapan fakta rentetan intimidasi dan kekerasan," paparnya.
KontraS meminta agar tim lintas komisi negara, antara lain Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (KomnasHAM), Ombudsmen, (Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas Perempuan dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berintegrasi menyelesaikan konflik Sunni-Syiah di Sampang.
Perlu diketahui, dalam penyelesain masalah pengungsian Syiah di Sampang yang semakin buram, sepuluh orang perwakilan Syiah Sampang melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Surabaya ke Jakarta.
Tapi, hingga kini belum juga diterima Presiden SBY. Rencananya, KontraS akan mengaudensi perwakilan Syiah Sampang tersebut dengan Wantimpres
KontraS pun Untuk membahas hal tersebut, KontraS mengundang rekan-rekan media meliput audiensi KontraS dan Perwakilan Syiah Sampang dengan Anggota Wantimpres, Albert Hasibuan.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) tergerak untuk mendorong pemerintah menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama.
"Rencananya nanti kami pukul 10.00 WIB akan mendatangi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Sebab, pemerintah aktif mendiskriminasi dan gagal memberikan perlindungan," ungkap Kordinator KontraS, Haris Azhar saat dihubungi, Senin (1/7/2013).
Haris menambahkan, ada beberapa poin yang akan disampaikan saat bertemu dengan Wantimpres, salah satunya adalah mengungkap intimidasi yang dialami komunitas Syiah di Sampang.
"Paling tidak ada dua hal, meminta komunikasi ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam penanganan komunitas Syiah di Sampang yang makin buruk dan meminta Wantimpres mendorong pengungkapan fakta rentetan intimidasi dan kekerasan," paparnya.
KontraS meminta agar tim lintas komisi negara, antara lain Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (KomnasHAM), Ombudsmen, (Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas Perempuan dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berintegrasi menyelesaikan konflik Sunni-Syiah di Sampang.
Perlu diketahui, dalam penyelesain masalah pengungsian Syiah di Sampang yang semakin buram, sepuluh orang perwakilan Syiah Sampang melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Surabaya ke Jakarta.
Tapi, hingga kini belum juga diterima Presiden SBY. Rencananya, KontraS akan mengaudensi perwakilan Syiah Sampang tersebut dengan Wantimpres
KontraS pun Untuk membahas hal tersebut, KontraS mengundang rekan-rekan media meliput audiensi KontraS dan Perwakilan Syiah Sampang dengan Anggota Wantimpres, Albert Hasibuan.
(lns)