Sisi barat kompleks DPRD Jateng meledak
A
A
A
Sindonews.com - Rentetan ledakan terjadi di sisi barat Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jalan Menteri Supeno, Semarang, kemarin petang. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun atap gedung rusak. Lokasi ledakan, berada di selokan depan gedung.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sejak pukul 17.00 WIB hingga menjelang pukul 20.00 WIB, terjadi 26 ledakan beruntun.
Saksi kejadian Staf Sekda Slamet Riyanto (50) mengatakan, ledakan menyebabkan tutup selokan pecah dan mengenai atap gedung. "Ledakan pertama terdengar paling keras, setelah itu ledakan-ledakan kecil," kata warga perumahan Korpri Sambiroto, kepada wartawan, kemarin.
Insiden itu sontak membuat gempar warga sekitar, mengingat lokasinya di dekat pusat keramaian dan Taman Menteri Supeno atau dikenal Taman KB.
Titik ledakan itu terletak di sebelah kantin Gedung DPRD sisi barat menghadap ke Taman KB. Titik ledakan membuat penutup selokan lepas dan terpental vertikal menghantam atap eternit Gedung DPRD.
Diameter titik yang meledak hanya sekira 50 cm x 50 cm. Merupakan saluran selokan dengan penutup yang terbuat dari beton. Setelah muncul ledakan, disusul kepulan asap dan percikan api.
Petugas terkait yang menerima informasi langsung menuju lokasi kejadian. Di antaranya dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan PLN. Sementara kepolisian, dipimpin langsung Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno didampingi pejabat utama.
Petugas Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah bersama Tim Labfor terlihat melakukan penyelidikan. Sekeliling lokasi dipasang pita police line. Sekira awal setelah kejadian, police line dipasang cukup lebar, namun selanjutnya diperkecil hanya mengelilingi lokasi ledakan.
Teknisi gedung setempat, Bambang mengatakan, pemicu ledakan bukan dari instalasi listrik yang mengalami korsleting. "Tidak ada korsleting, diduga dari gas bumi, ada bau belerang," terangnya.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno belum bisa memastikan penyebab ledakan itu. "Kami turunkan tim Labfor untuk menyelidiki. Ini masih diselidiki, belum ada hasilnya. Tidak ada korban jiwa," katanya di lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih berada di lokasi kejadian. Beberapa warga sekitar terus berkerumun di sekitar lokasi. Informasi di kepolisian menyebutkan, pemicu ledakan itu dikarenakan adanya karbit.
Tim Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang terlihat mengamankan serpihan dan serbuk, dimasukkan ke dalam plastik bening.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sejak pukul 17.00 WIB hingga menjelang pukul 20.00 WIB, terjadi 26 ledakan beruntun.
Saksi kejadian Staf Sekda Slamet Riyanto (50) mengatakan, ledakan menyebabkan tutup selokan pecah dan mengenai atap gedung. "Ledakan pertama terdengar paling keras, setelah itu ledakan-ledakan kecil," kata warga perumahan Korpri Sambiroto, kepada wartawan, kemarin.
Insiden itu sontak membuat gempar warga sekitar, mengingat lokasinya di dekat pusat keramaian dan Taman Menteri Supeno atau dikenal Taman KB.
Titik ledakan itu terletak di sebelah kantin Gedung DPRD sisi barat menghadap ke Taman KB. Titik ledakan membuat penutup selokan lepas dan terpental vertikal menghantam atap eternit Gedung DPRD.
Diameter titik yang meledak hanya sekira 50 cm x 50 cm. Merupakan saluran selokan dengan penutup yang terbuat dari beton. Setelah muncul ledakan, disusul kepulan asap dan percikan api.
Petugas terkait yang menerima informasi langsung menuju lokasi kejadian. Di antaranya dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan PLN. Sementara kepolisian, dipimpin langsung Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno didampingi pejabat utama.
Petugas Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah bersama Tim Labfor terlihat melakukan penyelidikan. Sekeliling lokasi dipasang pita police line. Sekira awal setelah kejadian, police line dipasang cukup lebar, namun selanjutnya diperkecil hanya mengelilingi lokasi ledakan.
Teknisi gedung setempat, Bambang mengatakan, pemicu ledakan bukan dari instalasi listrik yang mengalami korsleting. "Tidak ada korsleting, diduga dari gas bumi, ada bau belerang," terangnya.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno belum bisa memastikan penyebab ledakan itu. "Kami turunkan tim Labfor untuk menyelidiki. Ini masih diselidiki, belum ada hasilnya. Tidak ada korban jiwa," katanya di lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih berada di lokasi kejadian. Beberapa warga sekitar terus berkerumun di sekitar lokasi. Informasi di kepolisian menyebutkan, pemicu ledakan itu dikarenakan adanya karbit.
Tim Pusat Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang terlihat mengamankan serpihan dan serbuk, dimasukkan ke dalam plastik bening.
(san)