Tolak ajakan main bola, bocah 10 tahun digorok
A
A
A
Sindonews.com - Bocah berusia 10 tahun berinisial IF, mengalami luka serius di lehernya. Diduga, korban digorok temannya sendiri yang berusia 12 tahun berinisial R. Pemicunya sepele, IF menolak ajakan R untuk bermain sepakbola.
"Iya, korban mengalami luka gorok," kata Kanitreskrim Polsek Antapani AKP Adang M Nusa, saat dihubungi via ponsel, Kamis (27/6/2013).
Peristiwa itu tragis itu, terjadi sekira pukul 15.00 WIB, di kawasan Kelurahan Karang Pawulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. Saat itu, R mengajak IF main sepakbola. Tapi ajakan R ditolak.
R lalu mengajak IF ketempat yang agak sepi, di sekitar lapangan sepakbola. Di sana peristiwa itu terjadi. "Kejadiannya di dekat lapangan bola," ucapnya.
Korban akhirnya diketahui lehernya terluka dan mengucurkan darah. Oleh warga sekitar, IF langsung dibawa ke RS Hermina. Di sana, dia mendapat sejumlah luka jahitan dan operasi. Korban, hingga kini masih mendapat perawatan intensif.
"Kita masih mencari orang yang diduga sebagai pelaku. Kita sangat berhati-hati menangani kasus ini, karena menyangkut anak di bawah umur," jelas Adang.
Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Sementara soal kronologi pasti kejadian itu, pihaknya kini masih melakukan pendalaman. "Kita juga masih mencari tahu senjata apa yang digunakan untuk melukai korban," pungkasnya.
"Iya, korban mengalami luka gorok," kata Kanitreskrim Polsek Antapani AKP Adang M Nusa, saat dihubungi via ponsel, Kamis (27/6/2013).
Peristiwa itu tragis itu, terjadi sekira pukul 15.00 WIB, di kawasan Kelurahan Karang Pawulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. Saat itu, R mengajak IF main sepakbola. Tapi ajakan R ditolak.
R lalu mengajak IF ketempat yang agak sepi, di sekitar lapangan sepakbola. Di sana peristiwa itu terjadi. "Kejadiannya di dekat lapangan bola," ucapnya.
Korban akhirnya diketahui lehernya terluka dan mengucurkan darah. Oleh warga sekitar, IF langsung dibawa ke RS Hermina. Di sana, dia mendapat sejumlah luka jahitan dan operasi. Korban, hingga kini masih mendapat perawatan intensif.
"Kita masih mencari orang yang diduga sebagai pelaku. Kita sangat berhati-hati menangani kasus ini, karena menyangkut anak di bawah umur," jelas Adang.
Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Sementara soal kronologi pasti kejadian itu, pihaknya kini masih melakukan pendalaman. "Kita juga masih mencari tahu senjata apa yang digunakan untuk melukai korban," pungkasnya.
(san)