Wakil Bupati Sampang bohongi pengungsi Syiah?

Selasa, 25 Juni 2013 - 17:38 WIB
Wakil Bupati Sampang bohongi pengungsi Syiah?
Wakil Bupati Sampang bohongi pengungsi Syiah?
A A A
Sindonews.com - Pengungsi Syiah asal Sampang yang kini tinggal di Rusun (Rumah Susun) Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman tidak mendapatkan kejelasan kapan akan dipulangkan ke kampung halamannya. Padahal, sebelumnya Wakil Bupati Sampang mengatakan pengungsi hanya sepekan dipindah ke Sidoarjo.

Muhammad Zaini, salah satu perwakilan pengungsi Syiah mengatakan belum ada pemberitahuan dari pemerintah kapan mereka dipulangkan. "Kami belum mendapat kepastian kapan dipulangkan," ujarnya, Selasa (25/6/2013).

Ditanya apakah sudah mendapat kabar dari Gubernur Jatim Soekarwo jika mereka segera dipulangkan, Zaini mengaku belum ada yang menyampaikan. Bahkan, gubernur juga belum sekalipun melihat kondisi pengungsi Syiah di Rusun Puspa Agro.

Hal senada juga diungkapkan Agus Setiawan, pendamping advokasi pengungsi Syiah. Menurutnya sampai saat ini belum ada penjelasan dari pemerintah kapan pengungsi dipulangkan.

Menurut Agus, pengungsi ingin kembali ke kampung halamannya. Tak lain karena mereka sudah lama tinggal di pengungsian. "Mereka ingin menata hidup di kampung halamannya," tandasnya.

Untuk itulah, pengungsi meminta pemerintah segera memulangkan mereka ke kampung halamannya. Mereka bisa menggarap sawahnya lagi dan hidup normal.

Kini pengungsi ketika tinggal di Rusun Puspa Agro, sudah menjadi pengangguran karena tidak bisa bekerja. Mereka hanya mengharapkan makan yang disediakan oleh Biro Kesra Pemprov Jatim yang mengurusi pengungsi Syiah yang terusir dari kampung halamannya akibat konflik berbau Sara.

Sebanyak 58 Kepala Keluarga atau 170 jiwa pengungsi Syiah di Puspa Agro juga mengakui jika saat ini mereka minim fasilitas. Seperti kamar yang kini ditempati, satu kamar ada yang ditempati oleh tiga Kepala Keluarga (KK). Demikian pula untuk fasilitas belajar anak-anak juga tidak ada.

Selama tinggal di Rusun Puspa Agro, siswa tidak bisa belajar dan mengaji. Berbeda ketika mereka masih mengugsi di GOR Sampang, masih ada fasilitas untuk belajar anak dan musala untuk salat.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5356 seconds (0.1#10.140)