Makanan untuk pengungsi Syiah bau dan berbatu

Selasa, 25 Juni 2013 - 13:43 WIB
Makanan untuk pengungsi Syiah bau dan berbatu
Makanan untuk pengungsi Syiah bau dan berbatu
A A A
Sindonews.com - Ratusan pengungsi Syiah asal Sampang, Madura, yang kini tinggal di rumah susun (rusun) Puspa Agro Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, mulai mengeluhkan masalah logistik makanan.

Mereka mengaku, jatah logistik yang di berikan pemerintah tidak layak konsumsi. Para pengungsi juga belum mendapatkan bantuan makanan susu balita, padahal diantara para pengungsi itu terdapat puluhan balita yang masih bayi.

"Kami memang diberi makan tiga kali dalam sehari, tetapi logistik yang diberikan kepada kami belum maksimal dan tak layak konsumsi. Nasinya bau dan banyak kerikilnya. Banyak yang tidak suka, dan jadi tak nafsu makan," jelas tokoh pengungsi Syiah, Iklil Almilal, Selasa (25/6/2013).

"Kami juga tak diberikan susu, padahal kan banyak balita di sini," sambungnya.

Disampaikan Iklil, kehidupan anak-anak di pengungsian ini juga tertekan dan merasa tidak nyaman hidup di pengungsian.

Harapannya tak lain adalah kembali ke kampung halaman mereka untuk kiembali hidup dengan tenang seperti masyarakat lainnya. "Kami ingin kembali ke kampung halaman kami, itu saja," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, saat ini sebanyak 162 Warga Syiah yang sebelumnya mengungsi di GOR Kabupaten Sampang dipindahkan ke Rusun Puspa Agro, Jemundo. Hal itu menyusul ketegangan dengan kelompok anti Syiah di sekitar GOR tersebut.

Warga Syiah yang selama ini tinggal di GOR Sampang diminta untuk segera menginggalkan daerah itu oleh massa anti-Syiah. Keberadaan mereka di GOR tersebut merupakan buntut dari kerusuhan yang terjadi di Desa Karanggayem, Kecematan Omben, Sampang pada Agustus tahun lalu.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)