KPU siapkan 13 TPS di rumah sakit
A
A
A
Sindonews.com – Untuk meminimalisir jumlah golput di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) disejumlah rumah sakit. KPU Kota Bandung menyebutkan, ada 13 TPS yang akan difungsikan di 11 rumah sakit.
Ketua Pokja Logistik KPU Kota Bandung Yusi Hasibuan menjelaskan, awalnya KPU akan membuat 15 TPS, namun dua rumah sakit yakni RS AU DR M Salamun dan RS Limijati.
RS Salamun menolak karena kebanyak pasien dan pegawai rumah sakit berprofesi TNI. Sedangkan Limijati menolak karena jumlah pasien dan pegawainya sedikit sehingga bisa dialihkan ke TPS terdekat.
Yusi membeberkan, 13 TPS tersebut akan berada di RS Boromeus (2 TPS), RS Adven (1), RS Kebonjati (1), RS Rajawali (1), RS Santosa (1), RS Hasan Sadikin (2), RS Sartika Asih (1), RS Santo Yusuf, RS Imanuel, RS Al Islam, dan RSUD Ujungberung (1).
Lebih lanjut Yusi mengatakan, setia rumah sakit akan ada dua kotak suara. Kotak suara pertama akan stay ditempat pencoblosan di area rumah sakit dan satu kotak suara lainnya bersifat mobile.
“Kita berharap agar para calon menyediakan saksi khusu rumah sakit dua orang. Yang satu menunggu di tempat pencoblosan biasa, dan yang satu ikut mobile untuk melayani pemilih yang tidak mampu berjalan atau menjalani rawat inap,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (21/6/2013).
Menurutnya, untuk para pasien yang menjalani rawat inap bisa menggunakan KTP yang masih berlaku untuk mengikuti pencoblosan. Sedangkan untuk penunggu pasien atau pegawai rumah sakit harus membawa surat undangan (c6).
Dari data yang ada di KPU, seluruh pemilih di Kota Bandung berjumlah 1.658.808 orang yang terdiri dari 830.221 laki-laki dan 828.587 perempuan.
Nantinya, masyarakat Kota Bandung akan secara serentak melaksanakan pencoblosan di 4.118 TPS pada tanggal 23 Juni 2013 mulai pukul 07.00-13.00 WIB.
Ketua Pokja Logistik KPU Kota Bandung Yusi Hasibuan menjelaskan, awalnya KPU akan membuat 15 TPS, namun dua rumah sakit yakni RS AU DR M Salamun dan RS Limijati.
RS Salamun menolak karena kebanyak pasien dan pegawai rumah sakit berprofesi TNI. Sedangkan Limijati menolak karena jumlah pasien dan pegawainya sedikit sehingga bisa dialihkan ke TPS terdekat.
Yusi membeberkan, 13 TPS tersebut akan berada di RS Boromeus (2 TPS), RS Adven (1), RS Kebonjati (1), RS Rajawali (1), RS Santosa (1), RS Hasan Sadikin (2), RS Sartika Asih (1), RS Santo Yusuf, RS Imanuel, RS Al Islam, dan RSUD Ujungberung (1).
Lebih lanjut Yusi mengatakan, setia rumah sakit akan ada dua kotak suara. Kotak suara pertama akan stay ditempat pencoblosan di area rumah sakit dan satu kotak suara lainnya bersifat mobile.
“Kita berharap agar para calon menyediakan saksi khusu rumah sakit dua orang. Yang satu menunggu di tempat pencoblosan biasa, dan yang satu ikut mobile untuk melayani pemilih yang tidak mampu berjalan atau menjalani rawat inap,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (21/6/2013).
Menurutnya, untuk para pasien yang menjalani rawat inap bisa menggunakan KTP yang masih berlaku untuk mengikuti pencoblosan. Sedangkan untuk penunggu pasien atau pegawai rumah sakit harus membawa surat undangan (c6).
Dari data yang ada di KPU, seluruh pemilih di Kota Bandung berjumlah 1.658.808 orang yang terdiri dari 830.221 laki-laki dan 828.587 perempuan.
Nantinya, masyarakat Kota Bandung akan secara serentak melaksanakan pencoblosan di 4.118 TPS pada tanggal 23 Juni 2013 mulai pukul 07.00-13.00 WIB.
(ysw)