Rusak fasilitas umum, polisi pukul mundur mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Aksi blokir jalan yang dilakukan puluhan mahasiswa di depan kampus Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akhirnya dibubarkan paksa oleh polisi.
Sempat memblokir jalan dari pukul 19.00 Wita, namun sekira pukul 23.00 Wita, polisi membubarkan paksa aksi mahasiswa terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Awalnya, aksi dilakukan di depan kampus Unmul. Jelang tengah malam, mereka mulai berjalan kaki menuju Samarinda Square. Saat dalam perjalanan itu mahasiswa merusak sejumlah fasilitas jalan. Sejumlah rambu lalu lintas dirobohkan.
Melihat mahasiswa bergerak maju, polisi yang bersiaga tak jauh dari mahasiswa kemudian bergerak. Tiga unit water cannon mendorong mahasiswa kembali ke dalam kampus. Aksi lempar batu pun terjadi. Begitu mahasiswa masuk ke dalam kampus, mobil water cannon yang bersiaga di depan kampus terus dilempari batu.
Tidak hanya batu, mahasiswa juga melemparkan bom Molotov. Beruntung lemparan mahasiswa tak terlalu jauh sehingga tak mengenai siapapun. Polisi kemudian membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Menjelang tengah malam, polisi kemudian memilih mundur. Mahasiswa memilih masuk ke dalam kampus.
“Aksi mereka sudah larut malam, namun masih kita berikan toleransi. Kami masih bersabar meskipun itu di luar batas toleransi. Namun karena melakukan pengrusakan, kami terpaksa memukul mundur mahasiswa masuk ke dalam kampus,” kata Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso, Selasa (18/6/2013) malam.
Arif menambahkan, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ini juga tanpa izin. Meski demikian, polisi masih memberikan toleransi. “Kami tetap melakukan pengawalan atas aksi mereka,” katanya.
Polisi sudah menyingkirkan rambu jalan yang melintang di tengah jalan. Seluruh rambu tersebut kini dibawa ke Mapolres Samarinda.
Sempat memblokir jalan dari pukul 19.00 Wita, namun sekira pukul 23.00 Wita, polisi membubarkan paksa aksi mahasiswa terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Awalnya, aksi dilakukan di depan kampus Unmul. Jelang tengah malam, mereka mulai berjalan kaki menuju Samarinda Square. Saat dalam perjalanan itu mahasiswa merusak sejumlah fasilitas jalan. Sejumlah rambu lalu lintas dirobohkan.
Melihat mahasiswa bergerak maju, polisi yang bersiaga tak jauh dari mahasiswa kemudian bergerak. Tiga unit water cannon mendorong mahasiswa kembali ke dalam kampus. Aksi lempar batu pun terjadi. Begitu mahasiswa masuk ke dalam kampus, mobil water cannon yang bersiaga di depan kampus terus dilempari batu.
Tidak hanya batu, mahasiswa juga melemparkan bom Molotov. Beruntung lemparan mahasiswa tak terlalu jauh sehingga tak mengenai siapapun. Polisi kemudian membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Menjelang tengah malam, polisi kemudian memilih mundur. Mahasiswa memilih masuk ke dalam kampus.
“Aksi mereka sudah larut malam, namun masih kita berikan toleransi. Kami masih bersabar meskipun itu di luar batas toleransi. Namun karena melakukan pengrusakan, kami terpaksa memukul mundur mahasiswa masuk ke dalam kampus,” kata Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Prapto Santoso, Selasa (18/6/2013) malam.
Arif menambahkan, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ini juga tanpa izin. Meski demikian, polisi masih memberikan toleransi. “Kami tetap melakukan pengawalan atas aksi mereka,” katanya.
Polisi sudah menyingkirkan rambu jalan yang melintang di tengah jalan. Seluruh rambu tersebut kini dibawa ke Mapolres Samarinda.
(mhd)