Wartawan Malut desak Kapolda dicopot

Wartawan Malut desak Kapolda dicopot
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan wartawan di Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan aksi demo di Kantor Kepolsian Daerah (Polda) Malut terkait tertembaknya Aroby Kelirey jurnalis surat kabar lokal Harian Mata Publik saat meliput aksi demo penolakan kenaikan BBM kemarin.
Aksi keprihatinan yang didukung sejumlah elemen wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mendesak Kapolda Malut dicopot.
Mereka menilai, insiden berdarah itu adalah bentuk kecerobohan polisi dalam mengamankan aksi unjuk rasa. Para kuli tinta ini juga melaporkan Kapolda Malut Brigjen Pol Machfud Arifin ke Propam Polda Malut untuk diproses secara pidana.
Dalam aksinya, sejumlah kordinator aksi menginginkan Kapolda Malut bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut. Mereka menilai apa yang dilakukan oleh anggota Polisi itu tidak sesuai dengan tata cara menghadapi demonstran.
Untuk itu, mereka meninta Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera mencopot Kapolda Malut dari jabatannya. Mereka juga meminta Kapolri memproses Machfud secara pidana terkait penembakan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aroby Kelirey wartawan lokal harian surat kabar Mata Publik menjadi korban peluru petugas saat meliput aksi demo menolak kenaikan harga BBM. Karena kondisinya semakin memburuk, Aroby harus dirujuk ke RSCM Jakarta.
Aksi keprihatinan yang didukung sejumlah elemen wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mendesak Kapolda Malut dicopot.
Mereka menilai, insiden berdarah itu adalah bentuk kecerobohan polisi dalam mengamankan aksi unjuk rasa. Para kuli tinta ini juga melaporkan Kapolda Malut Brigjen Pol Machfud Arifin ke Propam Polda Malut untuk diproses secara pidana.
Dalam aksinya, sejumlah kordinator aksi menginginkan Kapolda Malut bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut. Mereka menilai apa yang dilakukan oleh anggota Polisi itu tidak sesuai dengan tata cara menghadapi demonstran.
Untuk itu, mereka meninta Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera mencopot Kapolda Malut dari jabatannya. Mereka juga meminta Kapolri memproses Machfud secara pidana terkait penembakan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aroby Kelirey wartawan lokal harian surat kabar Mata Publik menjadi korban peluru petugas saat meliput aksi demo menolak kenaikan harga BBM. Karena kondisinya semakin memburuk, Aroby harus dirujuk ke RSCM Jakarta.
(ysw)