Terikat kontrak sinetron, Deddy Mizwar diminta fokusi Wagub

Terikat kontrak sinetron, Deddy Mizwar diminta fokusi Wagub
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar saat ini ternyata masih berprofesi ganda, yakni sebagai pejabat pemerintah dan artis. Pasalnya, Deddy Mizwar masih terikat kontrak sinetron hingga 2015 mendatang.
Meski tidak ada aturan yang melarang, Deddy disarankan untuk menanggalkan keartisannya dan berhenti dari dunia entertainment yang membesarkan namanya itu.
"Sebaiknya memang ditinggal (keartisannya) meskipun tidak jadi masalah. Idealnya beliau full menjalankan tugas sebagai Wagub," kata Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dede Mariana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/6/2013).
Profesi sebagai Wakil Gubernur, menurutnya punya tanggung jawab yang besar. Waktu untuk menjalankan tugas pun harus dicurahkan untuk bekerja demi kepentingan rakyat.
"Untuk membagi pekerjaannya, beliau mengatakan hanya akan (syuting) Sabtu-Minggu yang merupakan hari libur. Tapi pejabat publik itu sebenarnya tidak ada libur. Istilahnya dia baru bisa libur ketika tidak ada tamu," jelasnya.
Soal kontrak yang masih mengikat Deddy hingga 2015, Dede menyebut itu harus ada kesadaran dari kedua belah pihak. Pertama dari Deddy sendiri, kedua dari perusahaan atau stasiun televisi yang mengikat kontrak dengan Deddy. Sehingga, lanjutnya, Deddy bisa lepas dari kontrak dan fokus menjalankan tugas sebagai Wakil Gubernur.
"Perlu negosiasi antara Deddy Mizwar dalam kapasitas sebagai pribadi dan pihak yang memberi kontrak. Sebab, Deddy tidak bisa begitu saja memutus kontrak secara sepihak. Kontrak itu tidak bisa diputuskan begitu saja karena ada hukum keterikatan di situ, seperti jual-beli. Sehingga di sini kedua pihak harus sama-sama paham dan bisa saling menguntungkan," tandas Dede.
Meski tidak ada aturan yang melarang, Deddy disarankan untuk menanggalkan keartisannya dan berhenti dari dunia entertainment yang membesarkan namanya itu.
"Sebaiknya memang ditinggal (keartisannya) meskipun tidak jadi masalah. Idealnya beliau full menjalankan tugas sebagai Wagub," kata Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dede Mariana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/6/2013).
Profesi sebagai Wakil Gubernur, menurutnya punya tanggung jawab yang besar. Waktu untuk menjalankan tugas pun harus dicurahkan untuk bekerja demi kepentingan rakyat.
"Untuk membagi pekerjaannya, beliau mengatakan hanya akan (syuting) Sabtu-Minggu yang merupakan hari libur. Tapi pejabat publik itu sebenarnya tidak ada libur. Istilahnya dia baru bisa libur ketika tidak ada tamu," jelasnya.
Soal kontrak yang masih mengikat Deddy hingga 2015, Dede menyebut itu harus ada kesadaran dari kedua belah pihak. Pertama dari Deddy sendiri, kedua dari perusahaan atau stasiun televisi yang mengikat kontrak dengan Deddy. Sehingga, lanjutnya, Deddy bisa lepas dari kontrak dan fokus menjalankan tugas sebagai Wakil Gubernur.
"Perlu negosiasi antara Deddy Mizwar dalam kapasitas sebagai pribadi dan pihak yang memberi kontrak. Sebab, Deddy tidak bisa begitu saja memutus kontrak secara sepihak. Kontrak itu tidak bisa diputuskan begitu saja karena ada hukum keterikatan di situ, seperti jual-beli. Sehingga di sini kedua pihak harus sama-sama paham dan bisa saling menguntungkan," tandas Dede.
(rsa)