Di Bandung, gadis cantik jadi garda aksi tolak BBM
A
A
A
Sindonews.com - Elemen mahasiswa di berbagai daerah hari ini menggelar aksi unjukrasa menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tak terkecuali kaum buruh di Bandung, Jawa Barat.
Yang unik, aksi para buruh ini diikuti puluhan gadis cantik, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2013). Para gadis cantik tersebut menjadi garda terdepan dalam demo kali ini.
Jumlah para gadis-gadis itu lebih dari 20 orang. Sementara total massa aksi di lokasi lebih dari 200 orang. Mereka merupakan massa gabungan di antaranya dari PMII, FSPMI, SPSI, dan KASBI.
Para gadis-gadis itu membawa layangan warna putih. Setiap layangan ditulisi satu huruf. Mereka berdiri berjejer sehingga di layangan itu terbentuk tulisan 'Tolak Kenaikan BBM'.
Nuriasih (31), seorang seorang pedemo dari Kasbi, mengaku sengaja ikut demo menolak kenaikan harga BBM bersama rekan-rekannya. Ia berharap, aksinya didengar pemerintah sehingga harga BBM tidak jadi naik.
"Harapannya sih mudah-mudahan tidak jadi naik. Kalau naik, harga barang-barang yang lain, terutama kebutuhan pokok juga akan naik. Itu akan sangat memberatkan rakyat, terutama rakyat miskin," kata Nuriasih.
Ia mengaku akan ikut beraksi lagi dengan rekan-rekannya jika harga BBM jadi naik. "Mau demo lagi," ungkap perempuan asal Majalengka yang bekerja di PT Kahatex ini.
Taufik Nurrohim, Ketua PMII Kota Bandung, menyatakan akan terus mengawal rencana kenaikan harga BBM. Ia bersama rekan-rekannya di PMII mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika BBM jadi naik.
Ia berharap, sidang paripurna yang digelar DPR RI hari ini membatalkan rencana kenaikan BBM. "Mudah-mudahan anggota dewan tergerak hatinya," ucap Taufik.
Sementara secara umum, massa di lokasi juga menyuarakan agar dinasinalisasikannya sektor energi yang dikuasai asing, serta menolak intervensi asing atas pencabutan subsidi BBM.
Yang unik, aksi para buruh ini diikuti puluhan gadis cantik, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2013). Para gadis cantik tersebut menjadi garda terdepan dalam demo kali ini.
Jumlah para gadis-gadis itu lebih dari 20 orang. Sementara total massa aksi di lokasi lebih dari 200 orang. Mereka merupakan massa gabungan di antaranya dari PMII, FSPMI, SPSI, dan KASBI.
Para gadis-gadis itu membawa layangan warna putih. Setiap layangan ditulisi satu huruf. Mereka berdiri berjejer sehingga di layangan itu terbentuk tulisan 'Tolak Kenaikan BBM'.
Nuriasih (31), seorang seorang pedemo dari Kasbi, mengaku sengaja ikut demo menolak kenaikan harga BBM bersama rekan-rekannya. Ia berharap, aksinya didengar pemerintah sehingga harga BBM tidak jadi naik.
"Harapannya sih mudah-mudahan tidak jadi naik. Kalau naik, harga barang-barang yang lain, terutama kebutuhan pokok juga akan naik. Itu akan sangat memberatkan rakyat, terutama rakyat miskin," kata Nuriasih.
Ia mengaku akan ikut beraksi lagi dengan rekan-rekannya jika harga BBM jadi naik. "Mau demo lagi," ungkap perempuan asal Majalengka yang bekerja di PT Kahatex ini.
Taufik Nurrohim, Ketua PMII Kota Bandung, menyatakan akan terus mengawal rencana kenaikan harga BBM. Ia bersama rekan-rekannya di PMII mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika BBM jadi naik.
Ia berharap, sidang paripurna yang digelar DPR RI hari ini membatalkan rencana kenaikan BBM. "Mudah-mudahan anggota dewan tergerak hatinya," ucap Taufik.
Sementara secara umum, massa di lokasi juga menyuarakan agar dinasinalisasikannya sektor energi yang dikuasai asing, serta menolak intervensi asing atas pencabutan subsidi BBM.
(rsa)