Kisah Taufiq, bocah SD yang rela tewas demi sepedanya

Jum'at, 14 Juni 2013 - 16:43 WIB
Kisah Taufiq, bocah...
Kisah Taufiq, bocah SD yang rela tewas demi sepedanya
A A A
Sindonews.com - Asap masih mengepul dari reruntuhan bangunan rumah di Kampung Boton 1 RT 5 RW 5, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang yang habis terbakar, Jumat (14/6) sekitar pukul 02.00 WIB, dinihari. Tiga orang petugas pemadam kebakaran terlihat masih memadamkan sisa api dan membersihkan puing-puing bangunan.

Di sekitar lokasi, puluhan siswa SD juga tampak menyaksikan proses pemadaman lanjutan tersebut. Mereka bersendau gurau, namun diantaranya termenung diam lantaran temannya, Taufiq Hidayat (11), menjadi satu-satunya korban tewas akibat kebakaran itu.

Taufiq tinggal di rumah neneknya, Jumali (72), bersama ibu kandungnya, Eni (45) dan adiknya Yeni (9). Saat kejadian, bocah yang duduk di kelas empat SDN Magelang 4 itu sempat menyelamatkan diri bersama anggota keluarga yang lain. Namun, diduga Taufiq kembali masuk ke dalam rumah yang sudah dilahap api.

Tidak ada yang tahu secara pasti alasan bocah polos ini nekat melawan kobaran api yang semakin membesar. Namun, warga mengira korban hendak menyelamatkan sepeda ontel miliknya. Sebab, sepeda ontel itu yang biasa menemani dia beraktifitas, baik ke sekolah, mengaji, serta pergi ke masjid setempat.

“Taufiq sebenarnya sudah keluar rumah menyelamatkan diri. Tapi tanpa diketahui karena yang lain panik, dia masuk ke dalam hendak meyiram sepedanya,” ujar Paman Korban, Ngadiyo, Jumat (14/6/2013).

Setelah beberapa saat api mampu dijinakkan oleh warga dan petugas pemadam kebakaran, jasad Taufiq ditemukan tewas mengenaskan sambil memeluk sepeda ontelnya yang hangus terbakar.

“Wong tubuhnya di bawah sepedanya, saat dilakukan evakuasi,” lanjutnya.

Dimata tetangga dan keluarganya, Taufiq adalah anak yang baik dan penurut terhadap orangtua. Dia kerap membantu orangtuanya membeli arang untuk kebutuhan memasak. Sebab, keluarganya enggan menggunakan gas elpiji lantaran takut risiko.

Selain itu, meski baru berusia 11 tahun, Taufiq dikenal warga sebagai sosok bocah yang rajin mengaji. Keberanian dan kepatuhan itu juga dilakukan dengan seringkali dia pergi ke masjid untuk adzan di waktu-waktu tertentu terutama di luar jam belajar.

“Taufik itu anaknya baik, penurut, kemana-mana memang suka naik sepeda. Ke sekolah, bermain dengan teman-temannya, dia juga suka disuruh ibunya beli arang. Tidak hanya itu saja, Taufik juga dikenal sebagai anak yang sholeh, bahkan suaranya yang merdu membuat dia sering didapuk menjadi muadzin atau ber-Adzan di masjid kampung setempat,” paparnya.

Jenazah Taufik sendiri telah dimakamkan di pemakaman setempat sekira pukul 10.00 WIB. Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak keluarga yang bersedia memberi keterangan karena masih dalam keadaan berduka. Bahkan, ayah korban, Mardi (50), tidak bisa mengikuti proses pemakaman karena masih dalam perjalanan dari Jakarta.

Heriyanto Sutomo, Ketua RT setempat menjelaskan peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB. Namun sebelumya, sekira pukul 01.00 WIB sempat mati listrik. Lantas tiba-tiba, kata Sutomo, warga mendengar ledakan dan teriakan minta tolong dari arah rumah korban.

“Waktu itu saya lihat api sudah membesar. Warga kemudai berdatangan ke lokasi dan saling membantu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya,” ujar Sutomo.

Beberapa saat kemudian, datang satu unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Api lantas berhasil dipadamkan sekira pukul 03.00 WIB. Setelah api padam, jenazah Taufik ditemukan dengan kondisi tubuh yang telah hangus terbakar.

Kasubag Humas AKB Murjito mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP dan memasang police line untuk mensterilkan kawasan yang terbakar.

Meski belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan bangunan kayu itu, namun diduga kuat sumber api berasal korsleting listrik yang ada di bagian tengah rumah.

Akibat dari kebakaran rumah seluas 8X10 meter persegi itu, selain menelan korban jiwa kerugian ditaksir sekira Rp35 juta.

"Diantaranya, korban kehilangan bangunan rumah, dua unit sepeda motor Vega dan Shogun. Kemudian sepeda kayuh dan barang elektronik berupa televisi," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)