Disdik Garut bantah lakukan pemotongan bantuan siswa

Disdik Garut bantah lakukan pemotongan bantuan siswa
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut membantah telah melakukan pemotongan dana bantuan siswa miskin (BSM). Sedangkan Paguyuban Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan seluruh Kabupaten Garut menyebut kalau hal tersebut merupakan fitnah.
Kasi Kelembagaan dan Kesiswaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Engkus Kusnadi membantah adanya potongan dana BSM.
Menurut dia, penyaluran bantuan bagi siswa miskin telah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya tidak mengetahui persis sekolah mana saja yang telah mendapatkan pencairan bantuan tersebut. Tidak ada setoran apa-apa kepada kami. Data bantuan ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik,” katanya di Garut, Jumat (7/6/2013).
Hal yang sama diutarakan Ketua Paguyuban Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan seluruh Kabupaten Garut Engkur. Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah menginstruksikan pungutan dana BSM di tingkat kecamatan.
“Mungkin itu kebijakan (pemotongan) di tiap kecamatan. Tidak ada hubungannya dengan paguyuban. Apalagi ada setoran yang disebut-sebut mengarak kepada kami. Jelas itu fitnah,” tandasnya.
Kasi Kelembagaan dan Kesiswaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Engkus Kusnadi membantah adanya potongan dana BSM.
Menurut dia, penyaluran bantuan bagi siswa miskin telah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya tidak mengetahui persis sekolah mana saja yang telah mendapatkan pencairan bantuan tersebut. Tidak ada setoran apa-apa kepada kami. Data bantuan ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik,” katanya di Garut, Jumat (7/6/2013).
Hal yang sama diutarakan Ketua Paguyuban Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan seluruh Kabupaten Garut Engkur. Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah menginstruksikan pungutan dana BSM di tingkat kecamatan.
“Mungkin itu kebijakan (pemotongan) di tiap kecamatan. Tidak ada hubungannya dengan paguyuban. Apalagi ada setoran yang disebut-sebut mengarak kepada kami. Jelas itu fitnah,” tandasnya.
(ysw)