Bom Marka hebohkan Pasuruan
A
A
A
Sindonwes.com - Warga di sekitar kawasan niaga di Kota Pasuruan dihebohkan dengan isu penemuan bom. Sebuah bungkusan yang mengeluarkan lampu kelap-kelip tergeletak di pelataran pertokoan Mall Poncol membuat warga gempar.
Informasi yang dihimpun, seorang remaja yang diketahui meletakkan bungkusan tersebut dan mengatakan benda itu sebagai bom, dinihari tadi.
Mendengar pengakuan tersebut, sejumlah warga dibuat panik dan tidak berani mendekat. Apalagi bungkusan tersebut mengeluarkan cahaya berkelap kelip.
Khawatir terjadi ledakan seperti yang terjadi di Mapolres Poso, warga menghubungi petugas kepolisian. Selang beberapa saat, petugas polisi tiba di tempat kejadian perkara.
"Seorang remaja punk, tiba-tiba meletakkan barang di etalase pertokoan Mall Poncol. Saat ditanya, ia mengaku bungkusan yang dibawanya tersebut adalah bom," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Bambang Sugeng, Selasa (4/5/2013).
Sebelum mengevakuasi benda mencurigakan, polisi lebih dulu mengamati dari kejauhan. Bungkusan tersebut terus memancarkan cahaya jika pada saat bersamaan melintas kendaraan bermotor.
Kecurigaan polisi semakin menguat bahwa bungkusan tersebut bukanlah bom seperti isu yang berkembang. Karena pancaran cahaya hanya memantau saat tersinari sorot lampu kendaraan bermotor.
Tanpa mendatangkan, petugas penjinak bom (Jibom) Gegana, petugas akhirnya mendekati bungkusan mencurigakan. Setelah dibuka, bungkusan tersebut berisi sebuah lampu marka jalan yang memantulkan cahaya jika tersorot lampu.
Menurut Kasat Reskrim Bambang, pelaku yang diamankan petugas, diketahui sedang mabuk akibat minuman keras.
Dalam kondisi setengah sadar, ia mengaku menaruh bungkusan berisi bom. Namun dia tidak menyadari jika akibat ulahnya, sempat membuat panik warga sekitar.
"Pelaku mengaku menemukan lampu marka jalan. Karena mabuk ia berbicara tak terkontrol. Pelaku sudah diminta keterangannya dan dilepaskan kembali," kata AKP Bambang Sugeng.
Informasi yang dihimpun, seorang remaja yang diketahui meletakkan bungkusan tersebut dan mengatakan benda itu sebagai bom, dinihari tadi.
Mendengar pengakuan tersebut, sejumlah warga dibuat panik dan tidak berani mendekat. Apalagi bungkusan tersebut mengeluarkan cahaya berkelap kelip.
Khawatir terjadi ledakan seperti yang terjadi di Mapolres Poso, warga menghubungi petugas kepolisian. Selang beberapa saat, petugas polisi tiba di tempat kejadian perkara.
"Seorang remaja punk, tiba-tiba meletakkan barang di etalase pertokoan Mall Poncol. Saat ditanya, ia mengaku bungkusan yang dibawanya tersebut adalah bom," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Bambang Sugeng, Selasa (4/5/2013).
Sebelum mengevakuasi benda mencurigakan, polisi lebih dulu mengamati dari kejauhan. Bungkusan tersebut terus memancarkan cahaya jika pada saat bersamaan melintas kendaraan bermotor.
Kecurigaan polisi semakin menguat bahwa bungkusan tersebut bukanlah bom seperti isu yang berkembang. Karena pancaran cahaya hanya memantau saat tersinari sorot lampu kendaraan bermotor.
Tanpa mendatangkan, petugas penjinak bom (Jibom) Gegana, petugas akhirnya mendekati bungkusan mencurigakan. Setelah dibuka, bungkusan tersebut berisi sebuah lampu marka jalan yang memantulkan cahaya jika tersorot lampu.
Menurut Kasat Reskrim Bambang, pelaku yang diamankan petugas, diketahui sedang mabuk akibat minuman keras.
Dalam kondisi setengah sadar, ia mengaku menaruh bungkusan berisi bom. Namun dia tidak menyadari jika akibat ulahnya, sempat membuat panik warga sekitar.
"Pelaku mengaku menemukan lampu marka jalan. Karena mabuk ia berbicara tak terkontrol. Pelaku sudah diminta keterangannya dan dilepaskan kembali," kata AKP Bambang Sugeng.
(lns)