IKM desak Denpom transparan
A
A
A
Sindonews.com - Terkait salahsatu anggotanya tewas yang diduga dianiaya oknum anggota TNI, Ikatan Keluarga Maluku (IKM) mendesak pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI transparan dalam melakukan penyelidikan.
Wakil Ketua Ikatan Keluarga Maluku (IKM) Jawa Tengah, Denny Yengki Tulaseket, berharap, agar kasus penganiayaan hingga tewas yang diduga dilakukan oknum TNI diusut tuntas.
"Mohon Pangdam IV/Diponegoro bisa transparan. Karena jenazah dibawa ke sini (kamar mayat RSUP Dr Kariadi) pakai mobil Kesdam," katanya di RSUP Dr Kariadi, Jumat (31/5/2013).
Kerabat korban lainnya, Charles Sopauka, mengatakan autopsi medis sudah dilakukan.
"Sudah selesai, tapi kami belum diberikan hasilnya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, insiden tewasnya korban diawali dari keributan di Liquid Cafe Semarang Rabu 29 Mei 2013 malam antara kelompok korban dan oknum yang diduga TNI.
Keributan berpindah di E Plaza Simpanglima Semarang beberapa jam kemudian, sudah masuk Kamis dini hari. Di situ, korban dibawa dua orang yang diduga oknum TNI AD dari Kesatuan Banteng Raiders.
Tanpa diketahui pastinya, korban dikirim ke RSUP Dr Kariadi sudah tak bernyawa. Tubuh korban diketahui penuh luka, termasuk wajah dan mulutnya luka berat.
Wakil Ketua Ikatan Keluarga Maluku (IKM) Jawa Tengah, Denny Yengki Tulaseket, berharap, agar kasus penganiayaan hingga tewas yang diduga dilakukan oknum TNI diusut tuntas.
"Mohon Pangdam IV/Diponegoro bisa transparan. Karena jenazah dibawa ke sini (kamar mayat RSUP Dr Kariadi) pakai mobil Kesdam," katanya di RSUP Dr Kariadi, Jumat (31/5/2013).
Kerabat korban lainnya, Charles Sopauka, mengatakan autopsi medis sudah dilakukan.
"Sudah selesai, tapi kami belum diberikan hasilnya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, insiden tewasnya korban diawali dari keributan di Liquid Cafe Semarang Rabu 29 Mei 2013 malam antara kelompok korban dan oknum yang diduga TNI.
Keributan berpindah di E Plaza Simpanglima Semarang beberapa jam kemudian, sudah masuk Kamis dini hari. Di situ, korban dibawa dua orang yang diduga oknum TNI AD dari Kesatuan Banteng Raiders.
Tanpa diketahui pastinya, korban dikirim ke RSUP Dr Kariadi sudah tak bernyawa. Tubuh korban diketahui penuh luka, termasuk wajah dan mulutnya luka berat.
(ysw)