Dipasangi kaki palsu, Warna sumringah
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak empat orang tuna daksa di Kota Tegal mendapatkan kaki palsu dari pemerintah kota setempat. Pemberian kaki palsu tersebut merupakan program pemerintah dalam membantu penyandang cacat.
Pemberian bantuan kaki palsu digelar di kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Tegal di Jalan Sipelem, Senin (29/4/2013).
"Kaki palsu itu, sebelumnya sudah dilakukan pengukuran lebih dulu. Makanya kaki palsu itu sudah siap pasang semua dan sesuai dengan ukuran," kata Kepala Dinsos nakertrans Kota Tegal Joko Sukur Baharudin di kantornya, Senin (29/4/2013).
Menurutnya, kaki palsu itu langsung dipasangkan kepada pemakainya. Lalu, setelah dipasang, kaki itu bisa langsung digerakkan layaknya kaki asli.
Mendapat pemberian kaki palsu membuat kebanggaan luar biasa bagi peserta tuna daksa. Salah satunya diakui Warna (55) warga Margadana Tegal. Dia bangga karena dengan kaki baru bisa lebih lancar dalam menjalankan aktivitas.
Dia mengalami kaki patah karena jatuh dari bus pada tahun 1999 di Terminal Tegal. Ketika itu, dia sedang bekerja menjadi pedagang asongan. Kini, dia hanya membantu istrinya berdagang sayur di rumah.
"Allhamdullilah senang sekali akhirnya saya bisa mendapat kaki palsu baru. Kaki palsu yang ada sekarang sudah rusak," ujarnya.
Dia mengaku, sebelumnya tidak mampu membeli kaki palsu baru karena harganya cukup mahal.
"Satu pasang kaki palsu harganya mencapai Rp 1-2 juta," katanya.
Pemberian bantuan kaki palsu digelar di kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Tegal di Jalan Sipelem, Senin (29/4/2013).
"Kaki palsu itu, sebelumnya sudah dilakukan pengukuran lebih dulu. Makanya kaki palsu itu sudah siap pasang semua dan sesuai dengan ukuran," kata Kepala Dinsos nakertrans Kota Tegal Joko Sukur Baharudin di kantornya, Senin (29/4/2013).
Menurutnya, kaki palsu itu langsung dipasangkan kepada pemakainya. Lalu, setelah dipasang, kaki itu bisa langsung digerakkan layaknya kaki asli.
Mendapat pemberian kaki palsu membuat kebanggaan luar biasa bagi peserta tuna daksa. Salah satunya diakui Warna (55) warga Margadana Tegal. Dia bangga karena dengan kaki baru bisa lebih lancar dalam menjalankan aktivitas.
Dia mengalami kaki patah karena jatuh dari bus pada tahun 1999 di Terminal Tegal. Ketika itu, dia sedang bekerja menjadi pedagang asongan. Kini, dia hanya membantu istrinya berdagang sayur di rumah.
"Allhamdullilah senang sekali akhirnya saya bisa mendapat kaki palsu baru. Kaki palsu yang ada sekarang sudah rusak," ujarnya.
Dia mengaku, sebelumnya tidak mampu membeli kaki palsu baru karena harganya cukup mahal.
"Satu pasang kaki palsu harganya mencapai Rp 1-2 juta," katanya.
(ysw)