Cemburu, oknum polisi siram kamar pacar dengan lumpur

Jum'at, 26 April 2013 - 09:52 WIB
Cemburu, oknum polisi...
Cemburu, oknum polisi siram kamar pacar dengan lumpur
A A A
Sindonews.com - Hanya karena dibakar cemburu, seorang oknum polisi berpangkat Briptu berinisial SF, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menyiram kamar pacarnya dengan lumpur.

Akibatnya, pakaian yang ada dalam lemari dan tempat tidur korban, penuh dengan lumpur. Bahkan peraralatan kosmetik dan isinya, tidak dapat dipakai lagi karena berisi lumpur. Korban pun langsung mendatangi bagian pelayanan, pengaduan, dan penegakan disiplin, Mapolres Bone, guna melaporkan perbuatan sang pacar.

Wanita tersebut adalah Ningsih Faradiba, seorang mahasiswi Akademi Kebidanan Bataritoja, yang tinggal di rumah kostnya, di Jalan Andi Mangenre, Keluraha Biru, Kecamatan Tanete Riattang.

Menurut Ningsih, kejadian tersebut berawal, saat SF yang bertugas di Polsek Ponre, Kabupaten Bone itu, dibakar cemburu lantaran melihat telepon genggam korban terdapat pesan singkat dari seorang lelaki.

Lantaran api cemburu tak dapat ditahan, SF akhirnya kembali mendatangi rumah korban pada malam harinya, dan lalu membakar gembok rumah kost korban, serta menyiram isi kamar dengan lumpur.

Beruntung saat kejadian korban tidak berada di tempat, karena sedang bermalam di rumah temannya. Korban baru mengetahui kejadian tersebut esok harinya, setelah mendapat pesan singkat yang dikirim oleh pelaku.

"Saya kaget setelah pulang dan mendapati isi kamar saya penuh lumpur. Semua pakaian saya berlumpur, dan tempat tidur saya juga bernasib demikian," jelas Ningsih, Jumat (26/4/2013).

Ningsih-pun mengakui, jika sehari sebelumnya, dirinya bertengkar dengan SF. "Dia cemburu dengan isi SMS di handphone saya dari seorang laki-laki," jelasnya.

Ningsih juga mengakui, bahwa sepuluh bulan menjalani hubungan dengan Briptu SF dirinya kerap dipukul, dan sering mendapat perlakuan kasar dari pacarnya.

"Saya sering dipukuli, banyak luka memar di tubuh saya karena dipukul olehnya," jelas Ningsih sambil menunjukkan luka memar yang masih terlihat di tangan kirinya.

Sementara itu, pemilik kost Andi Wati menyatakan, dirinya sempat melihat Briptu SF datang. Namun dia tidak menaruh curiga. Bahkan ketika dirinya akan keluar, dia sempat melihat barang-barang korban berhamburan di lantai, tapi dia menyangka, jika hal tersebut disengaja oleh pelaku.

Hingga kini kasus tersebut masih diselidiki pihak Mapolres Bone terkait aksi teror dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi di wilayah hukumnya itu.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)