Sakit menahun, Gimun gantung diri
A
A
A
Sindonews.com – Aksi bunuh diri kembali terjadi di Kulonprogo, Rabu (24/4/2013) petang, Gimun (80) warga Dusun Kriyanan, Kelurahan/Kecamatan Wates, ditemukan gantung diri di rumahnya. Korban yang kerap sakit-sakitan diketahui hidup seorang diri.
Peristiwa memilukan itu, pertama kali diketahui Singkir (45) anak korban pukul 18.00 WIB. Korban berniat menjenguk ayahnya yang dikabarkan sakit. Sayang, Singkir justru menemukan ayahnya sudah tak bernyata dalam kondisi tergantung di blandar ruang tamu.
Anak tunggal korban ini kemudian memanggil tetangga dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Menurut dia, kedatangannya ke rumah itu untuk melihat kondisi sang ayah. Maklum, dia mendapat kabar dari tetangga ayahnya, bahwa Gimun sedang sakit.
Dia tidak menyangka ayahnya akan berbuat senekat itu, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Dia mengaku ayahnya tidak pernah mengeluhkan apa pun.
"Bapak tidak pernah ngeluh. Cuma siangnya Mbak Tini ngomong ke saya katanya bapak ngeluh sakit," kata Singkir di rumahnya, Kamis (25/4/2013).
Dia menjelaskan, selama ini ayahnya hidup sendirian di rumah setelah ibunya meninggal dunia. Namun, warga sekitar rumah korban menduga Gimun nekat bunuh diri karena tekanan ekonomi dan sering sakit-sakitan.
Kanit 1 SPKT Polres Kulonprogo Ipda Suratna mengatakan, pemeriksaan terhadap ciri fisik diketahui korban murni gantung diri. Dari tubuh korban keluar feses dan mani. Petugas tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Usai dipemeriksa, korban dibawa ke RSUD Wates untuk diautopsi.
Peristiwa memilukan itu, pertama kali diketahui Singkir (45) anak korban pukul 18.00 WIB. Korban berniat menjenguk ayahnya yang dikabarkan sakit. Sayang, Singkir justru menemukan ayahnya sudah tak bernyata dalam kondisi tergantung di blandar ruang tamu.
Anak tunggal korban ini kemudian memanggil tetangga dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Menurut dia, kedatangannya ke rumah itu untuk melihat kondisi sang ayah. Maklum, dia mendapat kabar dari tetangga ayahnya, bahwa Gimun sedang sakit.
Dia tidak menyangka ayahnya akan berbuat senekat itu, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Dia mengaku ayahnya tidak pernah mengeluhkan apa pun.
"Bapak tidak pernah ngeluh. Cuma siangnya Mbak Tini ngomong ke saya katanya bapak ngeluh sakit," kata Singkir di rumahnya, Kamis (25/4/2013).
Dia menjelaskan, selama ini ayahnya hidup sendirian di rumah setelah ibunya meninggal dunia. Namun, warga sekitar rumah korban menduga Gimun nekat bunuh diri karena tekanan ekonomi dan sering sakit-sakitan.
Kanit 1 SPKT Polres Kulonprogo Ipda Suratna mengatakan, pemeriksaan terhadap ciri fisik diketahui korban murni gantung diri. Dari tubuh korban keluar feses dan mani. Petugas tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Usai dipemeriksa, korban dibawa ke RSUD Wates untuk diautopsi.
(ysw)