Lagi, bentrok TNI AU dengan warga, 2 tertembak

Rabu, 24 April 2013 - 19:13 WIB
Lagi, bentrok TNI AU...
Lagi, bentrok TNI AU dengan warga, 2 tertembak
A A A
Sindonews.com - Bentrok dipicu sengketa lahan antara ratusan warga Kelurahan Sukodadi-TNI AURI Palembang, sekitar pukul 11.00 WIB mencapai klimaks. Empat orang menjadi korban penembakan dan bacokan dalam insiden berdarah itu.

Adapun korban warga yang terkena penembakan masing-masing yakni Agung Prasetya (17) dan Mirud (22). Keduanya adalah warga RT 32 RW 06, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami.

Kedua korban terkena tembakan peluru dibagian bahu kiri atas saat kejadian. Sedangkan dua korban lagi dari anggota TNI AU yakni Pratu Rahmadi luka bacok di kepala bagian depan, dan Pratu Astrio terkena sabetan benda tajam berupa senapan angina dibagian luar berlikat kiri. Kedua warga korban penembakan dibawa ke RSMH, sedangkan anggota TNI AU dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Menurut saksi mata sekaligus Ketua RT 32, RT 06 Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami Palembang, Mustaqim, insiden berdarah itu terjadi begitu cepat. Saat itu sekitar pukul 09.30 wib pagi warga tersulut emosi karena kebun sawitnya digusur oleh alat berat milik TNI AU.

Warga pun mencoba mengusir alat berat itu, agar tidak melanjutkan penggusuran ke kebun sawit milik warga lainnya. Namun apa dikata, bukannya berhenti rombongan aparat TNI AU dari pasukan Paskhas justru mengusur rata seluruh kebun milik warga yang memicu emosi warga tak terkendali.

Berbekal senjata tajam berupa parang, golok celurit dan besi runcing sepanjang 1-1,5 meter, warga pun mencoba mengusir paksa aparat. Saat itulah, tiba-tiba dari arah rombongan TNI AU, terdengar aba-aba perintah penembakan ke arah warga.

“Waktu itu kamu langsung ditembakin banyak sekali. Pakai peluru, dua warga kena si Agung sama Mirud. Mereka langsung dibawa ke RS Bayangkhara,” jelas Mustakim, Rabu (24/4/2013).

Karena terlanjur marah, ratusan warga pun merangsek mendekati alat berat aparat dan terjadilah bentrok. Saat itu akunya, dua orang anggota TNI AU tertangkap oleh masyarakat dan sempat menjadi bulan-bulanan. Namun tak berapa lama keduanya dilepaskan kembali.

Menurut warga, tak hanya sekali ini aparat TNI AU memancing amarah warga. Sebelum kejadian naas itu warga sudah lebih dulu diintimidasi, karena setiap rumah warga diduduki 5-6 orang aparat setiap hari. Selain itu beberapa akses jalan di sekitar lokasi kejadian juga ditutup oleh pihak Lanud yang mengakibatkan masyarakat sulit beraktivitas.

“Sebenarnya sudah beberapa malam ini mereka menduduki rumah warga. Dan menganggu aktivitas serta kebun dan menutup jalan. Tapi kami masih mencoba sabar, kemarin warga tidak bisa lagi menahan emosi karena kebun digusur rata, makanya melawan” jelasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)