Ratusan KK di Dusun Cigintung dievakuasi

Rabu, 24 April 2013 - 17:27 WIB
Ratusan KK di Dusun...
Ratusan KK di Dusun Cigintung dievakuasi
A A A
Sindonews.com - Setelah Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kawasan tersebut rawan bencana, ratusan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka dipastikan akan segera direlokasi ke daerah yang lebih aman.

“Pada dasarnya warga siap untuk direlokasi. Namun mereka menginginkan lokasi relokasi tidak jauh dari Dusun Cigintung dan masih berada di wilayah Desa Cimuncang ini,” kata Kepala Dusun (Kadus) Cigintung, Epen Supendi kepada wartawan, Rabu (24/4/2013).

Di tempat yang sama, Camat Malausma, Mohamad Hapidin mengatakan, pihaknya sudah merumuskan proses relokasi warga tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengkajian dengan pihak-pihak terkait diantaranya bagian tata pemerintahan Setda Kabupaten Majalengka, dan aparat pemerintah desa setempat.

“Formatnya sudah tersusun dan akan segera diajukan untuk merelokasi warga Cigintung. Namun masalah tempat masih dikaji dengan beberapa pihak,” jelas dia

Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat meninjau langsung ke lokasi mengatakan, proses relokasi akan segera dilaksanakan setelah ada kajian dari Badan Geologi Vulkanologi dan Mitigasi bencana. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan keamanan lokasi yang akan menjadi tempat relokasi tersebut.

“Masalah relokasi akan dilaksanakan setelah lahan yang diajukan disetujui oleh warga dan sudah ada riset dari Badan geologi Vulkanologi dan Mitigasi bencana bahwa daerah tersebut aman untuk relokasi. Adapun dana itu kami bahas secepatnya,” kata Karna.

Sementara itu, sejak sekitar satu minggu terakhir, warga di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma dipanikkan oleh getaran yang sering terjadi di daerah mereka. Getaran tersebut menimbulkan retakkan-retakkan pada dinding rumah mereka. Tidak hanya itu, akibat getaran yang sering terjadi, berdampak terhadap amblesnya tanah di desa tersebut, sekitar 1.5 meter.

Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Bayu Jaya mengatakan, kondisi tersebut berawal dari adanya longsor di gunung Puncak Jati yang terletak sekitar 2 km dari pemukiman warga sekitar 2 minggu lalu. Akibat adanya longsor di gunung tersebut, hingga saat ini sering terjadi getaran yang diduga akibat pergerakkan tanah di daerah tersebut.
“Ini berawal dari longsor di gunung beberapa waktu lalu akibat curah hujan yang masih tinggi. Dan dampaknya, hingga hari ini masih terjadi pergerakkan lahan yang menyebabkan kerusakan bangunan milik warga,” kata Bayu.

Khawatir terjadi korban jiwa, kini sekitar 600 KK atau sekitar 1998 orang di dusun tersebut mulai dievakuasi ke daerah yang lebih aman.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)