Wakil Rektor UMI: Mahasiswa jangan terprovokasi!
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Rektor III Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Abdul Gani menyebutkan, pihaknya sepenuhnya menyerahkan kasus kematian mahasiswanya kepada aparat kepolisian.
Gani pun meminta rekan-rekan korban, baik di Mapala dan Fakultas Hukum UMI, untuk menahan diri dan tidak termakan provokasi terhadap kematian Geis ini.
Dia mengakui, sebelum penyerangan terhadap Geis, telah terjadi keributan antara mahasiswa Fakultas Hukum di kampusnya di Jalan Urip Sumohardjo, tiga hari sebelumnya.
"Tapi saat itu korban tidak terlibat langsung dalam keributan itu. Apakah ini ada hubungannya dengan kasus itu atau tidak, kita serahkan semuanya kepada polisi untuk mengusutnya," ujarnya, Senin (21/4/2013).
Atas kejadian itu, pihaknya langsung segera melakukan pertemuan dengan rekan-rekan korban di Sekretariat Mapala UMI.
"Kami ingin meredam insiden ini, biarkan kita serahkan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut," tegasnya.
Namun, kasus pembakaran yang terjadi sore ini ternyata disebut berbeda dengan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Gani pun meminta rekan-rekan korban, baik di Mapala dan Fakultas Hukum UMI, untuk menahan diri dan tidak termakan provokasi terhadap kematian Geis ini.
Dia mengakui, sebelum penyerangan terhadap Geis, telah terjadi keributan antara mahasiswa Fakultas Hukum di kampusnya di Jalan Urip Sumohardjo, tiga hari sebelumnya.
"Tapi saat itu korban tidak terlibat langsung dalam keributan itu. Apakah ini ada hubungannya dengan kasus itu atau tidak, kita serahkan semuanya kepada polisi untuk mengusutnya," ujarnya, Senin (21/4/2013).
Atas kejadian itu, pihaknya langsung segera melakukan pertemuan dengan rekan-rekan korban di Sekretariat Mapala UMI.
"Kami ingin meredam insiden ini, biarkan kita serahkan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut," tegasnya.
Namun, kasus pembakaran yang terjadi sore ini ternyata disebut berbeda dengan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya.
(rsa)