3 Petani wanita tertimbun, satu eksavator diterjunkan
3 Petani wanita tertimbun, satu eksavator diterjunkan
A
A
A
Sindonews.com - Satu unit eksavator diterjunkan untuk membantu pencarian tiga korban longsor di Kampung Puncak Lancang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang. Alat berat tersebut didatangkan dari Pertamina Energy Geothermal Kamojang.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Czi Dian Hendriana menjelaskan, pelibatan alat berat dalam membantu pencarian tiga korban longsor di lokasi tersebut sangat diperlukan. Sebab, upaya pencarian sebelumnya sangat sukar dilakukan karena petugas gabungan dan warga hanya menggunakan alat tradisional.
"Hasil kesepakatan dari tim gabungan, ekskavator diupayakan dapat memasuki lokasi longsor dengan menerobos areal perkebunan dan membuat jalan diantara perbukitan. Jadi, kita juga upayakan buat jalur untuk menerobos ke titik lokasi longsor," kata Dian Minggu (21/4/2013).
Dia berharap, kehadiran alat berat dapat mampu menyingkirkan tumpukan longsoran tanah lebih cepat. Dengan demikian, tiga petani wanita yang tertimbun dapat segera ditemukan.
"Mudah-mudahan secepatnya korban bisa ditemukan setelah alat ini kami paksa turunkan," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Zatzat Munajat menyebutkan, tim evakuasi korban yang diturunkan dalam upaya pencarian berjumlah sebanyak 250 orang lebih. Jumlah ini terdiri dari berbagai unsur termasuk masyarakat dan relawan bencana.
"Tim evakuasi itu, sudah diturunkan melakukan pencarian dengan alat sederhana sejak kejadian longsor yang menimbun tiga orang warga, Sabtu 20 April 2013 lalu. Namun meski melibatkan banyak orang, sampai saat ini korban belum juga ditemukan," tukasnya.
Seperti diketahui, ketiga petani wanita yang menjadi korban longsor adalah Ela (40), Enoh, (40), dan Juhaena (36). Ketiganya tertimbun longsor saat tengah bercocok tanam di lahan Perhutani pada Sabtu 20 April 2013 pukul 08.30 WIB.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Czi Dian Hendriana menjelaskan, pelibatan alat berat dalam membantu pencarian tiga korban longsor di lokasi tersebut sangat diperlukan. Sebab, upaya pencarian sebelumnya sangat sukar dilakukan karena petugas gabungan dan warga hanya menggunakan alat tradisional.
"Hasil kesepakatan dari tim gabungan, ekskavator diupayakan dapat memasuki lokasi longsor dengan menerobos areal perkebunan dan membuat jalan diantara perbukitan. Jadi, kita juga upayakan buat jalur untuk menerobos ke titik lokasi longsor," kata Dian Minggu (21/4/2013).
Dia berharap, kehadiran alat berat dapat mampu menyingkirkan tumpukan longsoran tanah lebih cepat. Dengan demikian, tiga petani wanita yang tertimbun dapat segera ditemukan.
"Mudah-mudahan secepatnya korban bisa ditemukan setelah alat ini kami paksa turunkan," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Zatzat Munajat menyebutkan, tim evakuasi korban yang diturunkan dalam upaya pencarian berjumlah sebanyak 250 orang lebih. Jumlah ini terdiri dari berbagai unsur termasuk masyarakat dan relawan bencana.
"Tim evakuasi itu, sudah diturunkan melakukan pencarian dengan alat sederhana sejak kejadian longsor yang menimbun tiga orang warga, Sabtu 20 April 2013 lalu. Namun meski melibatkan banyak orang, sampai saat ini korban belum juga ditemukan," tukasnya.
Seperti diketahui, ketiga petani wanita yang menjadi korban longsor adalah Ela (40), Enoh, (40), dan Juhaena (36). Ketiganya tertimbun longsor saat tengah bercocok tanam di lahan Perhutani pada Sabtu 20 April 2013 pukul 08.30 WIB.
(rsa)
Explore More