Kapal tongkang terdampar di Pantai Trisik
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara terdampar di pesisir selatan Kulonprogo, tepatnya di selatan Pantai Trisik sejak Jumat 19 April 2013 sore. Kapal “SUN” dengan nomor lambung 001 ini diduga ada masalah mesin dan kehabisan bekal.
Hingga Sabtu (20/4/2013), kapal yang berangkat dari Kalimantan tujuan Cilacap ini masih terdampar dengan jarak dua kilometer dari bibir pantai.
Salah seorang warga Trisik Ponirah mengatakan kapal ini bergerak dari arah timur dan terlihat menepi. Setelah berhenti kapal ini tidak banyak bergerak. Namun mulai pagi kapal penariknya berusaha menarik kapal tersebut tapi gagal.
“Sejak berhenti, kapalnya Nampak mengitari tetapi tidak juga bergerak,” jelasnya.
Nelayan Trisik Nuryanto menduga kapal ini berjalan terlalu ketepi. Akibatnya kapal ini terus terhempas gelombang dan semakin ke tepi. Hal ini menyulitkan kapal untuk bisa kembali ke tengah.
“Biasanya tongkang seperti itu adanya di tengah tidak di tepi,” ujar Nuryanto.
Komandan pos Angkatan laut Karangwuni Peltu Agus Sumaryanto membenarkan adanya kapal tongkang yang berhenti di Selatan Trisik. Dari Pangakalan Angkatan laut Yogyakarta, diketahui kapal ini kehabisan bekal makanan. Kapal yang di nahkodai Jimmy Nae Bau ini membawa 11 anak buah kapal.
“Informasinya kapal ini kehabisan bekal, bukan terdampar atau kerusakan mesin,” ujarnya.
Menurutnya, kapal ini masih menunggu nelayan mengirimkan bekal makanan ke tengah. Selama mereka berhenti, belum ada satupun nelayan yang bisa memberikan bantuan karena terkendala ombak yang cukup besar.
Terdamparnya perahu tongkang seperti ini juga pernah terjadi pada 2010 silam. Saat itu juga ada perahu yang berhenti selama dua hari. Saat itu ada nelayan yang membantu ABK untuk ke darat amencari bekal makanan.
Kini banyak wisatawan datang ke Pantai Trisik untuk melihat kapal tongkang yang berhenti. Pemandangana seperti ini jarang terlihat bagi warga sekitar pantai.
Hingga Sabtu (20/4/2013), kapal yang berangkat dari Kalimantan tujuan Cilacap ini masih terdampar dengan jarak dua kilometer dari bibir pantai.
Salah seorang warga Trisik Ponirah mengatakan kapal ini bergerak dari arah timur dan terlihat menepi. Setelah berhenti kapal ini tidak banyak bergerak. Namun mulai pagi kapal penariknya berusaha menarik kapal tersebut tapi gagal.
“Sejak berhenti, kapalnya Nampak mengitari tetapi tidak juga bergerak,” jelasnya.
Nelayan Trisik Nuryanto menduga kapal ini berjalan terlalu ketepi. Akibatnya kapal ini terus terhempas gelombang dan semakin ke tepi. Hal ini menyulitkan kapal untuk bisa kembali ke tengah.
“Biasanya tongkang seperti itu adanya di tengah tidak di tepi,” ujar Nuryanto.
Komandan pos Angkatan laut Karangwuni Peltu Agus Sumaryanto membenarkan adanya kapal tongkang yang berhenti di Selatan Trisik. Dari Pangakalan Angkatan laut Yogyakarta, diketahui kapal ini kehabisan bekal makanan. Kapal yang di nahkodai Jimmy Nae Bau ini membawa 11 anak buah kapal.
“Informasinya kapal ini kehabisan bekal, bukan terdampar atau kerusakan mesin,” ujarnya.
Menurutnya, kapal ini masih menunggu nelayan mengirimkan bekal makanan ke tengah. Selama mereka berhenti, belum ada satupun nelayan yang bisa memberikan bantuan karena terkendala ombak yang cukup besar.
Terdamparnya perahu tongkang seperti ini juga pernah terjadi pada 2010 silam. Saat itu juga ada perahu yang berhenti selama dua hari. Saat itu ada nelayan yang membantu ABK untuk ke darat amencari bekal makanan.
Kini banyak wisatawan datang ke Pantai Trisik untuk melihat kapal tongkang yang berhenti. Pemandangana seperti ini jarang terlihat bagi warga sekitar pantai.
(ysw)