Polisi tutupi motif teror molotov di 5 gereja
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian terus menyisir beberapa wilayah yang diduga menjadi lokasi persembunyian para anggota geng motor Mappakoe di Kota Makassar yang diduga menjadi pelaku teror bom molotov. Hingga Jumat (19/4/2013), belum satu pun dari empat terduga pelaku utama kasus teror bom molotov di lima gereja dan bus PO Bintang Prima yang berhasil diamankan.
"Kami sudah sisir mulai dari rumah pelaku, lokasi nongkrong, serta tempat-tempat yang diduga persembunyiannya. Hasilnya masih nihil," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan di kantornya, Jumat (19/4/2013).
Hingga kini, baik Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar belum mau membeberkan kepada publik, mengenai motif dibalik teror molotov di lima gereja di Makassar.
"Kami belum bisa ekspose soal motif molotov di gereja-gejeja. Kami khawatirkan, jangan sampai mengganggu penyelidikan," ujar Anwar.
Senada dengannya, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengaku, polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan terhadap tujuh tersangka yang telah diringkus terlebih dahulu.
"Ada saatnya nanti kita beberkan ke publik mengenai motif dibalik bom molotov di gereja ini," dalih Endi kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah meringkus tujuh tersangka teror gereja dan pembakaran bus PO Bintang Prima, yang diketahui seluruh pelakunya pimpinan dan anggota geng motor Mappakoe.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa beberapa tersangka mengaku diberi upah sebesar Rp750 ribu pasca melakukan aksinya. Mereka pun mengakui, jika aksinya ini diorder oleh pihak-pihak tertentu.
"Kami sudah sisir mulai dari rumah pelaku, lokasi nongkrong, serta tempat-tempat yang diduga persembunyiannya. Hasilnya masih nihil," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan di kantornya, Jumat (19/4/2013).
Hingga kini, baik Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar belum mau membeberkan kepada publik, mengenai motif dibalik teror molotov di lima gereja di Makassar.
"Kami belum bisa ekspose soal motif molotov di gereja-gejeja. Kami khawatirkan, jangan sampai mengganggu penyelidikan," ujar Anwar.
Senada dengannya, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengaku, polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan terhadap tujuh tersangka yang telah diringkus terlebih dahulu.
"Ada saatnya nanti kita beberkan ke publik mengenai motif dibalik bom molotov di gereja ini," dalih Endi kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah meringkus tujuh tersangka teror gereja dan pembakaran bus PO Bintang Prima, yang diketahui seluruh pelakunya pimpinan dan anggota geng motor Mappakoe.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa beberapa tersangka mengaku diberi upah sebesar Rp750 ribu pasca melakukan aksinya. Mereka pun mengakui, jika aksinya ini diorder oleh pihak-pihak tertentu.
(ysw)