Diculik jin, 3 bulan kemudian ketemu di Surabaya
A
A
A
Sindonews.com – Diduga di culik jin, Kepala Kantor Pos Panjatan yang hilang di Pantai Glagah Desember 2012 lalu ditemukan di Surabaya dengan kondisi linglung. Baru sehari ketemu, tiba-tiba saja Agus Surono Hari Edi (43) meninggal mendadak.
Dari informasi yang dihimpun, Agus ditemukan di bawah pohon di jalan menuju kawasan Bandara Juanda, Surabaya, sekira pukul 05.00 Wib, Rabu 17 April 2013 oleh Muryanto yang saat itu sedang berangkat kerja. Merasa mengenali pria yang sedang termenung dibawah pohon, dia coba mendekati.
Ternyata pria tersebut adalah Agus yang diketahui hilang di Pantai Glagah Desember 2012 lalu. Namun saat diketemukan Agus dalam kondisi lingung, bahkan seperti tidak mengenali dirinya sendiri.
“Saya kenali Agus dari kaos lengan panjang lorek dan celana training warna hitam. Saat ditemukan, korban terlihat linglung. Dia juga tidak bisa menjawab apa-apa saat ditanya. Oleh adiknya, Agus dibawa ke rumah dan dia langsung menghubungi keluarga di Temon,” kata Kepala Desa Kebonharjo, Slamet, Kamis (18/4/2013).
Mendapat informasi tersebut, istri Agus, Listyawati (39), langsung bertolak ke Surabaya. Menurut Listyawati, saat ditanya soal kepergiannya, Agus tak menjawab sepatah kata pun.
Petang harinya, Listyawati sempat mengajak sang suami untuk salat Magrib. Setelah itu, Agus mulai dapat diajak berkomunikasi. Dia juga sempat menyebut istrinya.
“Suami sempat manggil saya, mama..mama..begitu. Bapak lalu minta minum air putih dan kemudian memeluk saya. Tapi tak lama, tiba-tiba tubuh suami saya langsung lemas dan tak berkata apa-apa lagi,” kata Listyawati.
Dia mengatakan, pihaknya lalu memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Agus. Hanya saja, dari hasil pemeriksaan, Agus dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah Agus dibawa ke rumahnya di Kebonharjo, Temon untuk dimakamkan.
“Kami sebenarnya berharap bapak bisa pulang ke rumah dengan selamat,” imbuhnya lirih.
Dari informasi yang dihimpun, Agus ditemukan di bawah pohon di jalan menuju kawasan Bandara Juanda, Surabaya, sekira pukul 05.00 Wib, Rabu 17 April 2013 oleh Muryanto yang saat itu sedang berangkat kerja. Merasa mengenali pria yang sedang termenung dibawah pohon, dia coba mendekati.
Ternyata pria tersebut adalah Agus yang diketahui hilang di Pantai Glagah Desember 2012 lalu. Namun saat diketemukan Agus dalam kondisi lingung, bahkan seperti tidak mengenali dirinya sendiri.
“Saya kenali Agus dari kaos lengan panjang lorek dan celana training warna hitam. Saat ditemukan, korban terlihat linglung. Dia juga tidak bisa menjawab apa-apa saat ditanya. Oleh adiknya, Agus dibawa ke rumah dan dia langsung menghubungi keluarga di Temon,” kata Kepala Desa Kebonharjo, Slamet, Kamis (18/4/2013).
Mendapat informasi tersebut, istri Agus, Listyawati (39), langsung bertolak ke Surabaya. Menurut Listyawati, saat ditanya soal kepergiannya, Agus tak menjawab sepatah kata pun.
Petang harinya, Listyawati sempat mengajak sang suami untuk salat Magrib. Setelah itu, Agus mulai dapat diajak berkomunikasi. Dia juga sempat menyebut istrinya.
“Suami sempat manggil saya, mama..mama..begitu. Bapak lalu minta minum air putih dan kemudian memeluk saya. Tapi tak lama, tiba-tiba tubuh suami saya langsung lemas dan tak berkata apa-apa lagi,” kata Listyawati.
Dia mengatakan, pihaknya lalu memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Agus. Hanya saja, dari hasil pemeriksaan, Agus dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazah Agus dibawa ke rumahnya di Kebonharjo, Temon untuk dimakamkan.
“Kami sebenarnya berharap bapak bisa pulang ke rumah dengan selamat,” imbuhnya lirih.
(ysw)