Pengidap HIV/AIDS di Wondama capai 112 jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hingga awal tahun 2013 mencapai 112 orang.
Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 109 orang. Tambahan tiga pengidap penyakit paling berbahaya di dunia ini terdiri atas seorang pengidap HIV dan dua lainnya pengidap AIDS.
Rinciannya, 49 orang positif HIV dan 63 orang terjangkit AIDS, dimana 41 orang diantaranya telah meninggal dunia. Paling tinggi, angka penderita penyakit ini adalah ibu rumah tangga dengan 26 kasus, terdiri atas 19 kasus HIV dan 27 kasus AIDS.
“Kita hanya mengimbau soal peubahan sikap dan perilaku, yang lebih berwenang adalah dinas terkait. Kerjasama antar semua pihak sangat penting untuk menekan jumlah penyakit ini,” jelas Sekretaris Komisi Penanggualangan AIDS (KPA ) Teluk Wondama, Max Mansnandifu, Rabu (17/4/2013).
Selain ibu rumah tangga, juga tercatat pengidap tertinggi kedua adalah petani/nelayan dengan 29 kasus. Kemudian PNS dengan 16 kasus dan Swasta dengan 10 kasus. Ada pula TNI/POLRI dengan 2 kasus dan penangguran dengan 9 kasus.
“Menurut golongan usia kumulatif, paling tinggi ada pada usia 20-29 tahun,” terang Manandifu.
Untuk menekan peningkatan jumlah penyakit menular ini, KPA Wondama selain melakukan sosialisasi soal perubahan perilaku dan ancaman penyakit tersebut, diharapkan pula dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.
Pasalnya, selama ini sampel darah yang diambil, masih harus dikirim ke Manokwari untuk diperiksa di laboratorium. Untuk mendapatkan data yang akurat, KPA Teluk Wondama akan membentu KPA di 13 distrik di wilayah tersebut.
Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 109 orang. Tambahan tiga pengidap penyakit paling berbahaya di dunia ini terdiri atas seorang pengidap HIV dan dua lainnya pengidap AIDS.
Rinciannya, 49 orang positif HIV dan 63 orang terjangkit AIDS, dimana 41 orang diantaranya telah meninggal dunia. Paling tinggi, angka penderita penyakit ini adalah ibu rumah tangga dengan 26 kasus, terdiri atas 19 kasus HIV dan 27 kasus AIDS.
“Kita hanya mengimbau soal peubahan sikap dan perilaku, yang lebih berwenang adalah dinas terkait. Kerjasama antar semua pihak sangat penting untuk menekan jumlah penyakit ini,” jelas Sekretaris Komisi Penanggualangan AIDS (KPA ) Teluk Wondama, Max Mansnandifu, Rabu (17/4/2013).
Selain ibu rumah tangga, juga tercatat pengidap tertinggi kedua adalah petani/nelayan dengan 29 kasus. Kemudian PNS dengan 16 kasus dan Swasta dengan 10 kasus. Ada pula TNI/POLRI dengan 2 kasus dan penangguran dengan 9 kasus.
“Menurut golongan usia kumulatif, paling tinggi ada pada usia 20-29 tahun,” terang Manandifu.
Untuk menekan peningkatan jumlah penyakit menular ini, KPA Wondama selain melakukan sosialisasi soal perubahan perilaku dan ancaman penyakit tersebut, diharapkan pula dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat.
Pasalnya, selama ini sampel darah yang diambil, masih harus dikirim ke Manokwari untuk diperiksa di laboratorium. Untuk mendapatkan data yang akurat, KPA Teluk Wondama akan membentu KPA di 13 distrik di wilayah tersebut.
(rsa)