Tiga napi wanita ikuti UN Paket C
Tiga napi wanita ikuti UN Paket C
A
A
A
Sindonews.com - Tiga narapidana yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IA Semarang, mengikuti Ujian Nasional (UN)paket C, atau ujian kesetaraan dengan SMA. Ketiganya menempati Ruangan kelas pembinaan Lapas Bulu Semarang.
Dua napi tindak pidana umum yaitu peserta dengan inisial LZ (45) terlibat kasus pembunuhan, satu napi berinisial SLM (30), terjerat kasus pelanggaran perlindungan anak. Sedangkan satu napi lainnya yakni FT (25) napi pidana khusus dengan kasus penyalahgunaan narkoba.
Kepala Sub Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Bulu, Utami, mengatakan telah mempersiapkan tiga napi tersebut sejak beberapa waktu lalu, untuk mengikuti UN.
"Kami sudah siapkan ketiga napi ini sebelumnya, agar yang mengikuti UAN Paket C ini dengan tenang dan fokus sehingga aktivitas napi lain tidak menganggu jalannya pengerjaan UAN," katanya, Senin (15/4/2013).
Dikatakannya, selama menjalani UN ini ketiganya diberikan waktu khusus untuk belajar. Yakni di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). "Semua buku-buku sudah kami sediakan, tinggal napi mengatur waktunya untuk belajar," tuturnya.
Utami menjelaskan tiga napi peserta UAN sebelumnya atau selama tahun ajaran telah mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagaimana Paket C pada umumnya. Yakni setiap hari Senin dan Kamis dari pukul 09.00-11.00 WIB di SKB.
"SKB ini kerjasama dengan SKB Kota Semarang. Jadi semua materi pelajaran, pembibing atau pengajar semua dari SKB. Kami disini hanya penyedia fasilitas tempat saja," tandas utami.
LZ sendiri sebenarnya sudah mendapatkan pembebasan bersyarat per awal bulan april ini. "Namun karena namanya masih terdaftar sebagai peserta UAN Paket C disini, jadi ikut ujiannya di Lapas ini," urainya.
Utami mengatakan akan ada program lanjutan bagi peserta UAN paket B. Jumlah pesertanya berapa belum diketahui.
Sementara itu, Kepala Devisi Lembaga Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jateng Soewarso mengatakan pelaksanaan UAN juga berlangsung di Lapas Purworejo dan Lapas Cilacap. "Laporan yang masuk, baru dua Lapas itu yang menerangkan ada napi yang mengikuti Lapas," katanya.
Soewarso menambahkan dari masing-masing lapas tersebut ada satu peserta yang berstatus siswa.
Dua napi tindak pidana umum yaitu peserta dengan inisial LZ (45) terlibat kasus pembunuhan, satu napi berinisial SLM (30), terjerat kasus pelanggaran perlindungan anak. Sedangkan satu napi lainnya yakni FT (25) napi pidana khusus dengan kasus penyalahgunaan narkoba.
Kepala Sub Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Bulu, Utami, mengatakan telah mempersiapkan tiga napi tersebut sejak beberapa waktu lalu, untuk mengikuti UN.
"Kami sudah siapkan ketiga napi ini sebelumnya, agar yang mengikuti UAN Paket C ini dengan tenang dan fokus sehingga aktivitas napi lain tidak menganggu jalannya pengerjaan UAN," katanya, Senin (15/4/2013).
Dikatakannya, selama menjalani UN ini ketiganya diberikan waktu khusus untuk belajar. Yakni di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). "Semua buku-buku sudah kami sediakan, tinggal napi mengatur waktunya untuk belajar," tuturnya.
Utami menjelaskan tiga napi peserta UAN sebelumnya atau selama tahun ajaran telah mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagaimana Paket C pada umumnya. Yakni setiap hari Senin dan Kamis dari pukul 09.00-11.00 WIB di SKB.
"SKB ini kerjasama dengan SKB Kota Semarang. Jadi semua materi pelajaran, pembibing atau pengajar semua dari SKB. Kami disini hanya penyedia fasilitas tempat saja," tandas utami.
LZ sendiri sebenarnya sudah mendapatkan pembebasan bersyarat per awal bulan april ini. "Namun karena namanya masih terdaftar sebagai peserta UAN Paket C disini, jadi ikut ujiannya di Lapas ini," urainya.
Utami mengatakan akan ada program lanjutan bagi peserta UAN paket B. Jumlah pesertanya berapa belum diketahui.
Sementara itu, Kepala Devisi Lembaga Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jateng Soewarso mengatakan pelaksanaan UAN juga berlangsung di Lapas Purworejo dan Lapas Cilacap. "Laporan yang masuk, baru dua Lapas itu yang menerangkan ada napi yang mengikuti Lapas," katanya.
Soewarso menambahkan dari masing-masing lapas tersebut ada satu peserta yang berstatus siswa.
(rsa)
Explore More