Penggali sumur tewas tertimbun tanah
Sabtu, 13 April 2013 - 18:28 WIB
Penggali sumur tewas tertimbun tanah
A
A
A
Sindonews.com - Ponijan (50), penggali sumur asal Desa Trimulyo, Jetis, Bantul tewas terkubur tanah saat menggali sumur di pekarangan rumah warga Purwanggan, pakualaman, Yogyakarta.
Penggalian dilakukan korban bersama tiga orang rekannya pada Sabtu (13/4/2013). Sekira pukul 14.00 WIB, saat korban tengah melakukan penggalian di kedalaman 7 meter, tanah tepat di atas korban mengali longsor hingga menimbun tubuh korban.
Atas kejadian itu, teman korban yang berada di atas pun langsung berteriak meminta pertolongan warga untuk kemudian melaporkannya ke Polsek Pakualaman yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolsek Pakualaman Kompol Wandi memaparkan, untuk mengevakuasi korban, pihaknya langsung menghubungi relawan Pareanom dengan dibantu warga sekitar lokasi. Bersama warga, relawan pun satu persatu bergantian melakukan penggalian tanah longsoran yang menimbun tubuh korban.
“Kondisi korban sendiri saat tertimbun longsoran berdiri, jadi penggalian sangat hati-hati jangan sampai alat yang digunakan mengenai tubuh korban,” katanya Sabtu (13/4/2013).
Menurut Kapolsek, tanah yang digali merupakan tanah pasir, sehingga sangat rawan untuk longsor. Proses evakuasi sendiri berhasil dilakukan hampir dua jam atau sekitar pukul 16.00 WIB, korban berhasil diangkat ke atas. “Saat diangkat kondisinya sudah meninggal,” tandasnya.
Karena tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian itu, atas permintaan anak keluarga korban yang datang ke lokasi, jenazah Ponijan langsung diantarakan ke rumah duka di Desa Trimulyo, Jetis, Bantul dengan menggunakan mobil ambulan dari PMI Yogyakarta.
Penggalian dilakukan korban bersama tiga orang rekannya pada Sabtu (13/4/2013). Sekira pukul 14.00 WIB, saat korban tengah melakukan penggalian di kedalaman 7 meter, tanah tepat di atas korban mengali longsor hingga menimbun tubuh korban.
Atas kejadian itu, teman korban yang berada di atas pun langsung berteriak meminta pertolongan warga untuk kemudian melaporkannya ke Polsek Pakualaman yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolsek Pakualaman Kompol Wandi memaparkan, untuk mengevakuasi korban, pihaknya langsung menghubungi relawan Pareanom dengan dibantu warga sekitar lokasi. Bersama warga, relawan pun satu persatu bergantian melakukan penggalian tanah longsoran yang menimbun tubuh korban.
“Kondisi korban sendiri saat tertimbun longsoran berdiri, jadi penggalian sangat hati-hati jangan sampai alat yang digunakan mengenai tubuh korban,” katanya Sabtu (13/4/2013).
Menurut Kapolsek, tanah yang digali merupakan tanah pasir, sehingga sangat rawan untuk longsor. Proses evakuasi sendiri berhasil dilakukan hampir dua jam atau sekitar pukul 16.00 WIB, korban berhasil diangkat ke atas. “Saat diangkat kondisinya sudah meninggal,” tandasnya.
Karena tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian itu, atas permintaan anak keluarga korban yang datang ke lokasi, jenazah Ponijan langsung diantarakan ke rumah duka di Desa Trimulyo, Jetis, Bantul dengan menggunakan mobil ambulan dari PMI Yogyakarta.
(kri)
