Baru dilantik 4 hari, Kades dibunuh di depan isteri

Kamis, 11 April 2013 - 16:58 WIB
Baru dilantik 4 hari,...
Baru dilantik 4 hari, Kades dibunuh di depan isteri
A A A
Sindonews.com - Barnabas Kadar (43), Kepala Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Sumadi (45), kerabat sendiri, Rabu 10 April 2013, kemarin malam. Korban tewas mengenaskan dengan lima luka bacok di bagian kepala, leher dan tubuh.

Kejadian bermula saat korban akan menjemput anak serta istrinya yang baru selesai mengikuti doa bersama persiapan Ujian Nasional (UN) di Kecamatan Dukun, sekira pukul 19.00 WIB. Namun, baru melaju 100 meter dari rumahnya, korban dihadang pelaku menggunakan sepeda motor Honda Vario bernopol AA 3149 MT.

Keduanya kemudian terlibat adu mulut, sehingga korban dipaksa pelaku untuk menepi di halaman rumah milik Purwanto (37), Dusun Semen, RT 01/RW 03, Desa Krinjing.

Tak selang lama, Sumadi mengeluarkan sebilah kapak dan menghabisi korban dengan sadis. Kadar pun tersungkur dengan luka bacok di bagian kepala, leher kiri, pundak kiri, bawah ketiak, dan punggung.

Usai menghabisi korban, pelaku kemudian pulang ke rumahnya dengan maksud melakukan bunuh diri dengan menenggak racun insektisida (vinsol). Namun, upaya itu digagalkan oleh warga dan petugas kepolisian. Polisi bahkan terpaksa melumpuhkan pelaku dengan timah panas karena mencoba melarikan diri.

Menurut seorang keluarga korban, Sabar (43), korban yang sudah terluka parah dan kehilangan banyak darah kemudian dilarikan ke RSUD Muntilan oleh sejumlah warga dan petugas kepolisian. Namun nyawanya tidak dapat tertolong.

"Kami berharap nyawanya dapat tertolong, tapi tuhan berkata lain. Sebab, memang lukanya cukup parah," kata Sabar, Kamis (11/4/2013).

Menurutnya, Kadar merupakan sosok yang baik, pandai bergaul dengan masyarakat serta bertanggungjawab terhadap keluarga. Korban juga berurangkali menjadi perangkat desa, hingga akhirnya terpilih sebagai kepala desa pada Maret 2013.

"Beliau baru saja dilantik empat hari lalu. Baru hitungan hari menjabat sebagai kepala desa, beliau sudah mendapat cobaan yang berat," lanjutnya.

Pihaknya meminta polisi untuk memproses kasus ini dengan serius. Sebab, korban masih meninggalkan sang isteri Sri Nuryanti (35), dan dua buah hati yakni Novita Trismiyati dan Yesi Kurniawati.

"Keluarga masih belum menerima keadaan ini. Untuk itu, kami minta pihak yang berwenang dapat menghukum pelaku seberat-beratnya, sesuai dengan hukum," paparnya.

Sementara, kondisi rumah korban hingga siang tadi masih didatangi sejumlah tetangga dan kerabat untuk mengikuti proses pemakaman. Sejumlah keluarga juga tidak kuat menahan isak tangis saat berada di samping jenazah korban yang terbaring di dalam peti.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8129 seconds (0.1#10.140)