Sektor perairan Pare-pare dikucur Rp2,9 M
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Perikanan, Kelautan, Pertanian dan Kehutanan (DPKPK) Kota Parepare, mendapat bantuan Rp2,9 miliar untuk peningkatan kualitas nelayan pesisir Kota Parepare.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) PKPK Damilah Husain kepada Sindo, Rabu (10/4/2013). Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari Coastal Community Development International Fund For Agliculture Development (CCD-IFAD) Roma, Italia.
"Kami sementara ini melakukan sosialisasi kepada para nelayan, terkait bantuan ini," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bantuan ini untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para nelayan yang berada di pesisir kota Parepare.
"Karena saat ini taraf hidup nelayan memang rendah, namun diharap dengan bantuan ini nelayan bisa semakin sejahtera dan tidak tertinggal," jelasnya.
Damilah juga menjelaskan, bantuan tersebut bisa berupa sarana dan prasaranan untuk menunjang setiap perlengkapan nelayan yang ada. "Bukan hanya itu tapi juga bakal dibantu dengan ilmu dan keterampilan mengelola hasil tangkapannya," ujarnya.
Meski demikian, dirinya belum mendata langsung berapa orang dan kelompok yang nantinya akan mendapatkan bantuan tersebut untuk peningkatan kesejahteraan.
"Yang jelas saat ini kami masih sosialisasi, terkait dengan jumlah nelayan dan kelompok nelayan," papar dia.
Untuk istri nelayan, kata dia juga akan dibekali kemampuan untuk mengelola hasil tangkapan. Karena biasanya jika ibu rumah tangga ditinggalkan, kebanyakan dari mereka tak memiliki pekerjaan. Maka dari itu, para ibu-ibu tersebut dilatih untuk membuat sesuatu hal yang memiliki nilai jual.
"Seperti abon atau krupuk, lalu diberikan brand," tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris LSM Benteng Ampera, Agus Salim, mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawalan terhadap bantuan untuk masyarakat.
"Karena jangan sampai dilakukan penyelewengan lagi, apalagi masyarakat belum tau apa-apa," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap, pihak dinas terkait bisa transparansi soal bantuan tersebut. Karena, lanjutnya, bantuan tersebut merupakan bantuan yang memang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan harus digunakan semaksimal mungkin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) PKPK Damilah Husain kepada Sindo, Rabu (10/4/2013). Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari Coastal Community Development International Fund For Agliculture Development (CCD-IFAD) Roma, Italia.
"Kami sementara ini melakukan sosialisasi kepada para nelayan, terkait bantuan ini," ungkapnya.
Dia menjelaskan, bantuan ini untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para nelayan yang berada di pesisir kota Parepare.
"Karena saat ini taraf hidup nelayan memang rendah, namun diharap dengan bantuan ini nelayan bisa semakin sejahtera dan tidak tertinggal," jelasnya.
Damilah juga menjelaskan, bantuan tersebut bisa berupa sarana dan prasaranan untuk menunjang setiap perlengkapan nelayan yang ada. "Bukan hanya itu tapi juga bakal dibantu dengan ilmu dan keterampilan mengelola hasil tangkapannya," ujarnya.
Meski demikian, dirinya belum mendata langsung berapa orang dan kelompok yang nantinya akan mendapatkan bantuan tersebut untuk peningkatan kesejahteraan.
"Yang jelas saat ini kami masih sosialisasi, terkait dengan jumlah nelayan dan kelompok nelayan," papar dia.
Untuk istri nelayan, kata dia juga akan dibekali kemampuan untuk mengelola hasil tangkapan. Karena biasanya jika ibu rumah tangga ditinggalkan, kebanyakan dari mereka tak memiliki pekerjaan. Maka dari itu, para ibu-ibu tersebut dilatih untuk membuat sesuatu hal yang memiliki nilai jual.
"Seperti abon atau krupuk, lalu diberikan brand," tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris LSM Benteng Ampera, Agus Salim, mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawalan terhadap bantuan untuk masyarakat.
"Karena jangan sampai dilakukan penyelewengan lagi, apalagi masyarakat belum tau apa-apa," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap, pihak dinas terkait bisa transparansi soal bantuan tersebut. Karena, lanjutnya, bantuan tersebut merupakan bantuan yang memang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan harus digunakan semaksimal mungkin.
(rsa)