Banjir Sungai Lusi makin meluas
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang menerjang Kabupaten Grobogan makin meluas. Jika pada hari pertama banjir hanya terjadi di 12 Desa di enam Kecamatan, kini meluas menjadi 16 Desa yang tersebar di delapan Kecamatan.
Akibat banjir tersebut, hingga saat ini setidaknya masih ada sekira lebih dari 3.000 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan masih mengungsi di rumah-rumah warga yang tidak tergenang air, di tenda-tenda darurat, dan kantor Desa setempat.
Yang paling parah adalah Dusun Bendo Desa Getasrejo dan Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi. Hampir seluruh warga dua desa ini mengungsi karena rumah mereka masih terendam, hingga ketinggan 75-150 cm. Di Dusun Bendo, dari 360 KK, 300 KK diantaranya mengungsi. Sedangkan di Desa Karanganyar ada 350 KK yang mengungsi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dari posko BPBD Grobogan, elevasi sungai Lusi saat ini sudah mengalamai penurunan. Sampai pukul 12.00 wib, tercatat ketinggian air Sungali Lusi mencapai 9,89 meter dari semula yang mencapai 9,94 meter yang terjadi sejak Senin (8/4) pukul 17.00 WIB hingga Senin (9/4) pukul 05.00 WIB. Padahal batas ambang batas normal tujuh meter.
Penurunan volume air di sungai Lusi ini setelah Balai PSDA Kudus membuka delapan dari Sembilan pintu Bendung Klambu di Grobogan. Dari delapan pintu air yang dibuka mampu membuang air 94000 kubik per detik.
Ditambah lagi, Bendung Dumpil yang ada di Kecamatan Ngaringan saat ini juga sudah normal setelah sebelumnya sempat mencapai batas tertinggi sampai 48, 20 meter dengan buangan air mencapai 273000 kubik per detik.
”Bendung Klambu sudah dibuka sehigga elevasi mengalami penurunan, jika tidak ada hujan mungkin besok kondisi sungai Lusi akan kembali normal,” kata Sunarto, petugas Piket Posko Bencana BPBD Grobogan, Selasa (9/4/2013).
Akibat banjir tersebut, hingga saat ini setidaknya masih ada sekira lebih dari 3.000 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan masih mengungsi di rumah-rumah warga yang tidak tergenang air, di tenda-tenda darurat, dan kantor Desa setempat.
Yang paling parah adalah Dusun Bendo Desa Getasrejo dan Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi. Hampir seluruh warga dua desa ini mengungsi karena rumah mereka masih terendam, hingga ketinggan 75-150 cm. Di Dusun Bendo, dari 360 KK, 300 KK diantaranya mengungsi. Sedangkan di Desa Karanganyar ada 350 KK yang mengungsi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dari posko BPBD Grobogan, elevasi sungai Lusi saat ini sudah mengalamai penurunan. Sampai pukul 12.00 wib, tercatat ketinggian air Sungali Lusi mencapai 9,89 meter dari semula yang mencapai 9,94 meter yang terjadi sejak Senin (8/4) pukul 17.00 WIB hingga Senin (9/4) pukul 05.00 WIB. Padahal batas ambang batas normal tujuh meter.
Penurunan volume air di sungai Lusi ini setelah Balai PSDA Kudus membuka delapan dari Sembilan pintu Bendung Klambu di Grobogan. Dari delapan pintu air yang dibuka mampu membuang air 94000 kubik per detik.
Ditambah lagi, Bendung Dumpil yang ada di Kecamatan Ngaringan saat ini juga sudah normal setelah sebelumnya sempat mencapai batas tertinggi sampai 48, 20 meter dengan buangan air mencapai 273000 kubik per detik.
”Bendung Klambu sudah dibuka sehigga elevasi mengalami penurunan, jika tidak ada hujan mungkin besok kondisi sungai Lusi akan kembali normal,” kata Sunarto, petugas Piket Posko Bencana BPBD Grobogan, Selasa (9/4/2013).
(rsa)