Waspada ! jalur Pantura berlubang dan bergelombang
A
A
A
Sindonews.com – Pengguna jalan di jalur pantura harus ekstra waspada, jika melintas di jalur lingkar selatan (JLS) Kota Pasuruan. Jalan antar kota yang menghubungkan Probolinggo-Surabaya ini, kondisinya tidak cukup layak untuk dilalui. Sepanjang sekitar 1 KM, kondisi jalan ini berlubang dan bergelombang.
Jika hujan turun, jalan berlubang ini berubah bak menjadi kolam-kolam di sepanjang jalan raya. Sementara disisi lainnya, terjadi gundukan aspal yang menyebabkan kendaraan menjadi bergoyang-goyang.
Kerusakan jalan poros yang terjadi lebih dari satu bulan lalu, seolah tak mendapat perhatian dari pemerintah. Kawatir terjadi kecelakaan, warga setempat membuat rambu pengaman dengan memasang kurungan ayam ditengah jalan.
Potensi terjadinya kecelakaan dijalur JLS cukup besar.
Karena para pengendara memilih berjalan zig-zag untuk menghindari jalan lubang dan bergelombang.
"Sudah lebih satu bulan, jalan dibiarkan rusak. Kecelakaan juga sering terjadi di jalan berlubang dan bergelombang. Tapi sampai sekarang tidak ada upaya pemerintah untuk memperbaiki jalan yang rusak," kata Wahono, seorang warga setempat, Minggu (7/4/2013).
Menurutnya, sejak dioperasikan pada tahun 2000-an, pengguna jalan JLS tersebut tidak pernah merasakan kenyamanan dalam berkendara. Perbaikan jalan yang dilakukan hanya untuk menambal sulam jalan yang rusak. Padahal JLS ini merupakan jalur bagi kendaraan besar dengan tonase berat.
Sejumlah sopir antar kota yang ditemui menyatakan keluhannya, karena perjalanan jadi membahayakan. Keluhan itu wajar karena aspal yang rusak hampir bisa ditemui dalam rentan jarak yang dekat.
"Kami harus melambat agar bisa melewati jalan lubang dan bergelombang. Kendaraan besar tidak begitu terganggu, tapi kami tetap kawatir jika ada pengendara motor yang tiba-tiba terjatuh didepan. Ini sangat berbahaya," ujar Iswandi, sopir asal Banyuwangi yang ditemui saat beristirahat di sekitar terminal Blandongan, Kota Pasuruan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan, Dwi Fitri Nurcahyo mengungkapkan, jalur JLS ini merupakan kewenangan dari PU Binamarga Pemprov Jatim. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan perbaikan jalan yang berada diwilayah Kota Pasuruan tersebut. Meski demikian, pihaknya mengaku telah menyampaikan kerusakan jalan tersebut pada Pemprov Jatim.
"Kami sudah berkoordinasi terkait kondisi jalan propinsi yang rusak. Kewenangan untuk melakukan perbaikan, menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim," kata Dwi Fitri.
Jika hujan turun, jalan berlubang ini berubah bak menjadi kolam-kolam di sepanjang jalan raya. Sementara disisi lainnya, terjadi gundukan aspal yang menyebabkan kendaraan menjadi bergoyang-goyang.
Kerusakan jalan poros yang terjadi lebih dari satu bulan lalu, seolah tak mendapat perhatian dari pemerintah. Kawatir terjadi kecelakaan, warga setempat membuat rambu pengaman dengan memasang kurungan ayam ditengah jalan.
Potensi terjadinya kecelakaan dijalur JLS cukup besar.
Karena para pengendara memilih berjalan zig-zag untuk menghindari jalan lubang dan bergelombang.
"Sudah lebih satu bulan, jalan dibiarkan rusak. Kecelakaan juga sering terjadi di jalan berlubang dan bergelombang. Tapi sampai sekarang tidak ada upaya pemerintah untuk memperbaiki jalan yang rusak," kata Wahono, seorang warga setempat, Minggu (7/4/2013).
Menurutnya, sejak dioperasikan pada tahun 2000-an, pengguna jalan JLS tersebut tidak pernah merasakan kenyamanan dalam berkendara. Perbaikan jalan yang dilakukan hanya untuk menambal sulam jalan yang rusak. Padahal JLS ini merupakan jalur bagi kendaraan besar dengan tonase berat.
Sejumlah sopir antar kota yang ditemui menyatakan keluhannya, karena perjalanan jadi membahayakan. Keluhan itu wajar karena aspal yang rusak hampir bisa ditemui dalam rentan jarak yang dekat.
"Kami harus melambat agar bisa melewati jalan lubang dan bergelombang. Kendaraan besar tidak begitu terganggu, tapi kami tetap kawatir jika ada pengendara motor yang tiba-tiba terjatuh didepan. Ini sangat berbahaya," ujar Iswandi, sopir asal Banyuwangi yang ditemui saat beristirahat di sekitar terminal Blandongan, Kota Pasuruan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan, Dwi Fitri Nurcahyo mengungkapkan, jalur JLS ini merupakan kewenangan dari PU Binamarga Pemprov Jatim. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan perbaikan jalan yang berada diwilayah Kota Pasuruan tersebut. Meski demikian, pihaknya mengaku telah menyampaikan kerusakan jalan tersebut pada Pemprov Jatim.
"Kami sudah berkoordinasi terkait kondisi jalan propinsi yang rusak. Kewenangan untuk melakukan perbaikan, menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim," kata Dwi Fitri.
(stb)