Lompat salto, siswa SMP tewas tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Seorang siswa SMP di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, SUlawesi Selatan tewas mengenaskan setelah melakukan atraksi melompat salto ke sungai. Diduga kepala korban terbentur batu sungai hingga korban tenggelam.
Jendri Salimpuri siswa kelas III SMP GMIM Bengkol harus meregang nyawa setelah tewas tenggelam saat sedang mandi di sungai bersama adiknya, Jovni Salimpuri. Korban di duga tewas, setelah kepalanya terbentur di batu saat melakukan aksi akrobatik.
Ibu korban, Julianti Lolaro tak kuasa menahan tangis setelah mengetahui putra pertamanya tewas. Sebelum meninggal, korban masih bermain dekat dengan rumahnya, tiba-tiba sudah di temukan tewas oleh warga sekitar.
Menurut Hengky yang menjadi saksi peristiwa tersebut, sekira pukul 16.00 Wita melihat korban mandi di sungai bersama adiknya.
"Ada empat orang yang mandi di sungai, tiba-tiba korban tidak timbul setelah melompat ke dalam sungai," ujarnya, Jumat (5/4/2013).
Hengky menambahkan, korban terseret arus sungai hingga sejauh tiga ratus meter dari tempatnya melompat. "Saat itu arus sungai memang cukup deras," tegasnya.
Sementara itu, Jovni Salimpuri, adik korban mengatakan saat mandi bersama kepala kakaknya terbentur di batu dan langsung tenggelam.
Pihak kepolisian yang tiba di rumah korban hanya melakukan identifikasi luar karena pihak keluarga menolak melakukan autopsi dan menganggap kematian korban di sebabkan kecelakaan.
Jendri Salimpuri siswa kelas III SMP GMIM Bengkol harus meregang nyawa setelah tewas tenggelam saat sedang mandi di sungai bersama adiknya, Jovni Salimpuri. Korban di duga tewas, setelah kepalanya terbentur di batu saat melakukan aksi akrobatik.
Ibu korban, Julianti Lolaro tak kuasa menahan tangis setelah mengetahui putra pertamanya tewas. Sebelum meninggal, korban masih bermain dekat dengan rumahnya, tiba-tiba sudah di temukan tewas oleh warga sekitar.
Menurut Hengky yang menjadi saksi peristiwa tersebut, sekira pukul 16.00 Wita melihat korban mandi di sungai bersama adiknya.
"Ada empat orang yang mandi di sungai, tiba-tiba korban tidak timbul setelah melompat ke dalam sungai," ujarnya, Jumat (5/4/2013).
Hengky menambahkan, korban terseret arus sungai hingga sejauh tiga ratus meter dari tempatnya melompat. "Saat itu arus sungai memang cukup deras," tegasnya.
Sementara itu, Jovni Salimpuri, adik korban mengatakan saat mandi bersama kepala kakaknya terbentur di batu dan langsung tenggelam.
Pihak kepolisian yang tiba di rumah korban hanya melakukan identifikasi luar karena pihak keluarga menolak melakukan autopsi dan menganggap kematian korban di sebabkan kecelakaan.
(ysw)