Depresi, istri Polisi gantung diri

Selasa, 02 April 2013 - 13:54 WIB
Depresi, istri Polisi...
Depresi, istri Polisi gantung diri
A A A
Sindonews.com - Diduga karena depresi yang diderita kambuh, Setyowati (45), istri polisi warga Dusun Pundak II, Desa Kembang, Nanggulan nekat gantung diri, Selasa (2/4/2013) dini hari. Korban pernah dirawat di RS Grasia Pakem dan sempat beberapa kali rawat jalan.

Peristiwa memilukan ini pertama kali diketahui suami korban, Ipda Purnomo (45), anggota Polresta Yogyakarta, sekitar pukul 03.00 WIB. Saat terbangun dari tidur Purnomo tidak mendapati istrinya di tempatnya semula. Setelah dicari di dapur, ternyata sang istri sudah tergantung di blandar rumah dengan seutas tambang plastik melilit leher.

Purnomo kemudian memanggil ibunya Sudiyah (70), dan beberapa tetangga untuk menolong korban. Tubuh korban kemudian diturunkan sebelum melaporkan kejadian itu ke Polsek Nanggulan. Petugas kepolisian bersama petugas medis dari Puskesmas Nanggulan mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah diperiksa, petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban yang juga bidan di Puskesmas Nanggulan itu.

Kapolsek Nanggulan Kompol Rachmat Hartono mengatakan, dari tubuh korban diketahui ada kotoran yang keluar serta celana yang dikenakan basah oleh cairan urine. Selain itu, ada luka jerat sepanjang sekitar 20 cm di leher korban.

“Ini murni bunuh diri. Bagian muka korban membiru akibat tidak ada pasokan okseigen setelah lehernya terjerat tambang,” kata Rachmat.

Dia mengatakan, sebelumnya korban sempat membantu persalinan pasien di rumahnya pada Senin 1 April 2013, malam.

Setyowati juga sempat mengeluh susah tidur pada suaminya. Selain itu, korban diketahui memiliki riwayat penyakit jiwa. Hal ini diketahui dari beberapa surat dokter dari RS Grasia Pakem, Sleman di rumah korban.

Dalam surat antara Oktober-November tersebut, rumah sakit menerangkan bahwa korban menjalani rawat jalan atas penyakit depresi.

“Informasi yang kami himpun, korban memang pernah dirawat di Pakem empat bulan lalu. Korban ini diharuskan rawat jalan beberapa kali. Kami simpulkan korban murni bunuh diri karena depresi,” imbuhnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8786 seconds (0.1#10.140)