Dukungan APNP ke Karsa bisa berubah
A
A
A
Sindonews.com - Sifat Politik yang dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu bakal berlaku bagi dukungan Aliansi Partai Non Parlemen (APNP).
Parpol Gurem yang telah menyatakan mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) bakal berubah karena tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim belum dimulai. Demikian disampaikan Dewan Pembina APNP Jawa Timur Ridwan Hisjam.
"Ya memang politik itu dinamis. Bisa berubah sewaktu-waktu. Partai politik kan memiliki otonomi yang berpatokkan pada Undang-undang Parti Politik. Belum pasti dukungan para Parpol non Parlemen ini ke KarSa di Pilgub Jatim nanti," kata Ridwan, di Surabaya, Selasa (2/4/2013).
Ia menjelaskan, memang APNP telah menyerahkan dukungan tersebut ke KPU Jatim. Namun, dukungan tersebut belum masuk dalam tahapan Pilgub. Karena, pasangan calon belum mendaftar ke KPU dan juga parpol pengusung atau pendukung. Karena memang tahapan Pilgub Jatim baru akan dimulai pada tanggal 29 Mei 2013.
Lain bedanya ketika pendaftaran itu dilakukan pada tahapan Pilgub. "Kalau saat itu bisa dipastikan dan tidak bisa berubah karena sudah ada kekuatan yang mengikat oleh KPU. Selama dilakukan di luar tahapan maka bisa berubah," ujar Bendahara Umum Partai Golkar ini.
Ia mencontohkan yang terjadi pada Partai Keadilan dan Pembangunan Indonesia (PKPI). Sebelumnya, PKPI Jatim yang juga tergabung dalam APNP menyatakan mendukung pasangan KarSa. Namun dalam perjalanannya, Ketua PKPI Jawa Timur di-Plt dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso menyatakan telah mendukung Khofifah Indar Parawansa.
"APNP ini bukanlah Partai Politik (Parpol). Lembaga ini seperti forum kerukunan parpol saja. Sementara kewenangan berada di masing-masing partai yang tentunya ditentukan oleh pusat dan daerah (Jawa Timur) hanya mengikutinya," jelas Mantan Cawagub dalam Pilgub 2008 lalu.
Ridwan mengaku persoalan ini adalah berbicara mekanisme dalam partai Politik. Ia juga mengatakan, Politik itu sarat dengan misteri namun tetap saja dinamis.
Pria yang akrab disapa Tatok ini juga mengaku, belum pasti nanti Soekarwo dan Saifullah Yusuh dapat bersama sebagai Cagub dan Cawagub di Pilgub Jatim 2013.
"Kalau mereka berdua ada masalah bisa saja bercerai. Karena memang belum tahapan Pilgub sehingga pasangan ini juga belum pasti," tandasnya.
Parpol Gurem yang telah menyatakan mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) bakal berubah karena tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim belum dimulai. Demikian disampaikan Dewan Pembina APNP Jawa Timur Ridwan Hisjam.
"Ya memang politik itu dinamis. Bisa berubah sewaktu-waktu. Partai politik kan memiliki otonomi yang berpatokkan pada Undang-undang Parti Politik. Belum pasti dukungan para Parpol non Parlemen ini ke KarSa di Pilgub Jatim nanti," kata Ridwan, di Surabaya, Selasa (2/4/2013).
Ia menjelaskan, memang APNP telah menyerahkan dukungan tersebut ke KPU Jatim. Namun, dukungan tersebut belum masuk dalam tahapan Pilgub. Karena, pasangan calon belum mendaftar ke KPU dan juga parpol pengusung atau pendukung. Karena memang tahapan Pilgub Jatim baru akan dimulai pada tanggal 29 Mei 2013.
Lain bedanya ketika pendaftaran itu dilakukan pada tahapan Pilgub. "Kalau saat itu bisa dipastikan dan tidak bisa berubah karena sudah ada kekuatan yang mengikat oleh KPU. Selama dilakukan di luar tahapan maka bisa berubah," ujar Bendahara Umum Partai Golkar ini.
Ia mencontohkan yang terjadi pada Partai Keadilan dan Pembangunan Indonesia (PKPI). Sebelumnya, PKPI Jatim yang juga tergabung dalam APNP menyatakan mendukung pasangan KarSa. Namun dalam perjalanannya, Ketua PKPI Jawa Timur di-Plt dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso menyatakan telah mendukung Khofifah Indar Parawansa.
"APNP ini bukanlah Partai Politik (Parpol). Lembaga ini seperti forum kerukunan parpol saja. Sementara kewenangan berada di masing-masing partai yang tentunya ditentukan oleh pusat dan daerah (Jawa Timur) hanya mengikutinya," jelas Mantan Cawagub dalam Pilgub 2008 lalu.
Ridwan mengaku persoalan ini adalah berbicara mekanisme dalam partai Politik. Ia juga mengatakan, Politik itu sarat dengan misteri namun tetap saja dinamis.
Pria yang akrab disapa Tatok ini juga mengaku, belum pasti nanti Soekarwo dan Saifullah Yusuh dapat bersama sebagai Cagub dan Cawagub di Pilgub Jatim 2013.
"Kalau mereka berdua ada masalah bisa saja bercerai. Karena memang belum tahapan Pilgub sehingga pasangan ini juga belum pasti," tandasnya.
(rsa)