Komisi I DPR apresiasi langkah KSAD Pramono Edhi
A
A
A
Sindonews.com - Komisi I DPR mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kepala Staf Angkatan Darat Pramodo Edhie Wibowo. Hal itu terkait dengan dibentuknya tim investigasi pada kasus penembakan di Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalu.
"Saya kira bagus, ada langkah pro aktif di sana. Kita kasih kesempatan lah dan kita tunggu," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2013).
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, pembentukan tim investigasi oleh KSAD tidak bisa disimpulkan, bahwa pelaku penyerangan dari oknum TNI, sebaiknya ditunggu hasil investigasi dari penegak hukum.
"Saya kira ini tidak merujuk pada institusi tertentu, kalau KSAD bentuk tim khusus, bukan berarti ada oknum TNI terlibat," kata dia.
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, TNI AD telah membentuk tim investigasi yang beranggotakan sembilan orang untuk menyelidiki keterlibatan oknum TNI dalam kasus tersebut.
"Panglima TNI pada tanggal 27 Maret, memerintahkan AD segera membentuk tim investigasi TNI AD. Mengapa ? karena hasil sementara, ada indikasi keterlibatan oknum-okum TNI AD yang bertugas di Sleman," ujarnya saat jumpa pers di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat 29 Maret 2013.
Pramono Edhie menegaskan, tim investigasi yang dibentuk itu akan menindaklanjuti semua temuan mengenai kasus penyerangan Lapas Cebongan tersebut. Tim investigasi ini, lanjut dia, dipimpin oleh Wadan Puspomad Brigjen TNI Unggul Kawistoro.
"Saya kira bagus, ada langkah pro aktif di sana. Kita kasih kesempatan lah dan kita tunggu," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2013).
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, pembentukan tim investigasi oleh KSAD tidak bisa disimpulkan, bahwa pelaku penyerangan dari oknum TNI, sebaiknya ditunggu hasil investigasi dari penegak hukum.
"Saya kira ini tidak merujuk pada institusi tertentu, kalau KSAD bentuk tim khusus, bukan berarti ada oknum TNI terlibat," kata dia.
Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, TNI AD telah membentuk tim investigasi yang beranggotakan sembilan orang untuk menyelidiki keterlibatan oknum TNI dalam kasus tersebut.
"Panglima TNI pada tanggal 27 Maret, memerintahkan AD segera membentuk tim investigasi TNI AD. Mengapa ? karena hasil sementara, ada indikasi keterlibatan oknum-okum TNI AD yang bertugas di Sleman," ujarnya saat jumpa pers di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat 29 Maret 2013.
Pramono Edhie menegaskan, tim investigasi yang dibentuk itu akan menindaklanjuti semua temuan mengenai kasus penyerangan Lapas Cebongan tersebut. Tim investigasi ini, lanjut dia, dipimpin oleh Wadan Puspomad Brigjen TNI Unggul Kawistoro.
(mhd)