Jadi kuda hitam, PDIP lebih pede
A
A
A
Sindonews.com - PDI Perjuangan bertekad mengulang kesuksesan politik dari posisi yang tidak diperhitungkan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 29 Agustus 2013 mendatang.
Meski saat ini Cagub-Cawagub Bambang DH-Said Abdullah kurang diperhitungkan, namun pasangan yang secara geopolitik mewakili masyarakat Mataraman (Eks karsidenan Madiun dan eks Karsidenan Kediri sekitarnya) dan Pulau Madura itu siap membawa perubahan lebih baik bagi masyarakat Jawa Timur.
“Saat ini kita memang tidak diperhitungkan. Namun kita siap menjadi kuda hitam yang memenangkan Pilgub Jawa Timur,“ ujar Pramono Anung selaku Ketua Tim Pemenangan PDI Perjuangan Pilgub Jawa Timur dalam sambutan sosialisasi rekomendasi Bambang DH dan Said Abdullah sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Jawa Timur, di Gedung Patria Kota Blitar, Senin (27/5/2013).
Anung yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu mencontohkan perjalanan politik Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo. Joko Wi yang dalam sejumlah survey namanya tidak lebih tinggi dari elektabilitas Fauzi Bowo, namun faktanya keluar sebagai pemenang dan mampu membawa perubahan Jakarta lebih baik.
“Begitu juga dengan adik saya Ganjar Pranowo. Hasil survey sebelumnya dinyatakan berada di bawah. Namun hasilnya mampu memenangkan pilkada di Jawa Tengah,“ terangnya.
Kunci kemenangan, lanjut Anung adalah kerja keras dan kesolidan mesin partai. Atas alasan itu menurut Anung kenapa PDI Perjuangan saat ini lebih memilih memperjuangankan kader sendiri daripada kader tumpangan.
“Karena kita ingin menunjukkan bahwa kader PDI Perjuangan bisa bekerja lebih baik,“ jelasnya.
Dalam acara politik itu tampak hadir Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar yang juga Ketua DPC PDIP Kota Blitar. Kemudian Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar Marheinis Urip Widodo dan seluruh anggota legislatif PDI Perjuangan.
Rencananya, setelah dari Blitar, rombongan akan melakukan road show politik ke Kota dan Kabupaten Kediri.
Meski saat ini Cagub-Cawagub Bambang DH-Said Abdullah kurang diperhitungkan, namun pasangan yang secara geopolitik mewakili masyarakat Mataraman (Eks karsidenan Madiun dan eks Karsidenan Kediri sekitarnya) dan Pulau Madura itu siap membawa perubahan lebih baik bagi masyarakat Jawa Timur.
“Saat ini kita memang tidak diperhitungkan. Namun kita siap menjadi kuda hitam yang memenangkan Pilgub Jawa Timur,“ ujar Pramono Anung selaku Ketua Tim Pemenangan PDI Perjuangan Pilgub Jawa Timur dalam sambutan sosialisasi rekomendasi Bambang DH dan Said Abdullah sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Jawa Timur, di Gedung Patria Kota Blitar, Senin (27/5/2013).
Anung yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu mencontohkan perjalanan politik Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo. Joko Wi yang dalam sejumlah survey namanya tidak lebih tinggi dari elektabilitas Fauzi Bowo, namun faktanya keluar sebagai pemenang dan mampu membawa perubahan Jakarta lebih baik.
“Begitu juga dengan adik saya Ganjar Pranowo. Hasil survey sebelumnya dinyatakan berada di bawah. Namun hasilnya mampu memenangkan pilkada di Jawa Tengah,“ terangnya.
Kunci kemenangan, lanjut Anung adalah kerja keras dan kesolidan mesin partai. Atas alasan itu menurut Anung kenapa PDI Perjuangan saat ini lebih memilih memperjuangankan kader sendiri daripada kader tumpangan.
“Karena kita ingin menunjukkan bahwa kader PDI Perjuangan bisa bekerja lebih baik,“ jelasnya.
Dalam acara politik itu tampak hadir Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar yang juga Ketua DPC PDIP Kota Blitar. Kemudian Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar Marheinis Urip Widodo dan seluruh anggota legislatif PDI Perjuangan.
Rencananya, setelah dari Blitar, rombongan akan melakukan road show politik ke Kota dan Kabupaten Kediri.
(ysw)