Ini beberapa keunikan TPS di Pilgub Jateng

Senin, 27 Mei 2013 - 03:00 WIB
Ini beberapa keunikan TPS di Pilgub Jateng
Ini beberapa keunikan TPS di Pilgub Jateng
A A A
Sindonews.com - Suasana Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah memberikan warna tersendiri dalam pesta demokrasi 2013 ini.

Ide kreatif dari sejumlah kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) memiliki kesan nilai ajakan untuk senantiasa menjaga sistem demokrasi dengan baik serta menjaga kelestarian budaya.

Di TPS 8 Kampung Teminabuan, Kelurahan Temanggung 2, Kecamatan Temanggung, misalnya, seluruh anggota KPPS mengenakan sorjan (pakaian jawa) dalam melayani pemilih. Selain itu, ruangan pemilihan dihiasi dengan dekorasi bunga-bunga.

Menariknya, di luar ruangan pemilihan, suara gending jawa mengalun merdu dari sebuah sound system. Sehingga, pemilih terkesan rileks, nyaman, serta santun.

"Ini merupakan agenda besar bagi masyarakat. Selain menentukan pemimpin lima tahun ke depan, pemilu ini juga bisa sebagai momen pelestarian budaya," kata Ketua KPPS 8, Khairil Akbar, Minggu (26/5/2013).

Apalagi, tambah Khairil, Kabupaten Temanggung sedang berlangsung dua pemilihan kepala daerah secara bersamaan. Yakni, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung.

Keramahan suasana pemilu kali ini juga ditunjukkan oleh KPPS setempat. Sedikitnya, ada empat warga yang harus didatangi untuk melakukan pencoblosan. Keempatnya lantaran masing-masing sedang melahirkan, sakit, serta sudah renta.

"Bahkan, tadi ada yang digendong saat ke TPS, dan itu kami bantu," lanjutnya.

Keunikan penyajian pelayanan TPS juga dilakukan oleh KPPS Pemilihan Gubernur Jateng dii TPS 09 Dusun Kauman, Desa Payaman, Kabupaten Magelang, mereka mengenakan kostum kesenian tradisional Jathilan.

Turaihan, Ketua KPPS setempat mengatakan, selama masa kampanye lalu sosialisasi tim sukses masing-masing calon masih dinilai kurang. Sehingga, banyak warga tidak tahu adanya agenda pesta demokrasi tingkat Provinsi ini.

"Oleh karenanya, dengan kostum ini warga yang telah terdaftar menjadi pemilih tetap menjadi tertarik untuk berduyun-duyun datang ke TPS untuk meberikan hak suaranya," jelasnya.

Ada enam orang anggota yang bertugas di TPS tersebut. Terdiri dari empat orang laki-laki yang mengenakan kostum lengkap Jathilan, yaitu surjan warna biru, selendang yang diikat dipinggang, iket kepala, celana jathilan hingga kacamata hitam. Sedangkan, dua anggota perempuan memakai pakaian kebaya dengan jarit, dan berjilbab saat bertugas.

Selain kostum, di TPS itu juga di buat suasana selayaknya pertunjukan kesenian jathilan. Alunan rancak musik khas jathilan mengiringi setiap aktivitas pemungutan suara.

"Ini inisiatif kami sendiri, kami juga berharap kepada gubernur terpilih nantinya, untuk memperhatikan masalah pentingnya pelestarian dan pengembangan seni budaya," tuturnya.

Jumlah pemilih yang terdaftar di TPS tersebut mencapai 297 orang. Hingga hampir pemungutan suara ditutup, sudah ada 80 persen pemilih yang datang dan menggunakan hak pilihnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8250 seconds (0.1#10.140)