Peluang incumbent kuat menangkan Pilkada Kudus
A
A
A
Sindonews.com - Berdasar hasil survei Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) peluang paslon incumbent, Musthofa-Abdul Hamid untuk memenangi Pilbup Kudus tergolong besar, yakni mencapai angka 39,30 persen.
Direktur LPSI Muchamad Yuliyanto mengatakan, dari survei itu diketahui Musthofa yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Kudus incumbent lebih populer dan full power serta kiprahnya benar-benar dirasakan di tengah masyarakat.
“Kemungkinan besar paslon incumbent bisa menang dalam satu putaran,” kata dosen Fisip Undip ini, Minggu (26/5/2013).
Temuan lain dalam survei yakni terdapat kecenderungan kuat dalam satu keluarga akan memiliki pilihan yang berbeda-beda, sehingga memunculkan banyak pemilih otonom-individualistik sebesar 59,3 persen, yang bisa tersebar ke beberapa pasangan calon.
Disamping itu sebagian besar pemilih (48,80persen) menyatakan tidak akan mengubah pilihan yang sudah ditetapkannya sejak seminggu sebelum pencoblosan. Hal ini menandakan bahwa pemilih sudah mengkristal putusan kepada kelima pasangan calon.
Kedewasaan masyarakat Kudus juga sudah mapan karena ketika terdapat kampanye hitam yang isinya memojokkan pasangan calon maka sebagian besar (71,0 persen) tidak akan mampu mengubah pilihan yang telah diputuskannya.
“Deskripsi ini sekaligus menunjukkan pemilih yang semakin rasional dan argumentatif sebelum memutuskan pilihan dalam pilbup yang kedua kali digelar di Kudus sejak era reformasi,” tandasnya.
Direktur LPSI Muchamad Yuliyanto mengatakan, dari survei itu diketahui Musthofa yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Kudus incumbent lebih populer dan full power serta kiprahnya benar-benar dirasakan di tengah masyarakat.
“Kemungkinan besar paslon incumbent bisa menang dalam satu putaran,” kata dosen Fisip Undip ini, Minggu (26/5/2013).
Temuan lain dalam survei yakni terdapat kecenderungan kuat dalam satu keluarga akan memiliki pilihan yang berbeda-beda, sehingga memunculkan banyak pemilih otonom-individualistik sebesar 59,3 persen, yang bisa tersebar ke beberapa pasangan calon.
Disamping itu sebagian besar pemilih (48,80persen) menyatakan tidak akan mengubah pilihan yang sudah ditetapkannya sejak seminggu sebelum pencoblosan. Hal ini menandakan bahwa pemilih sudah mengkristal putusan kepada kelima pasangan calon.
Kedewasaan masyarakat Kudus juga sudah mapan karena ketika terdapat kampanye hitam yang isinya memojokkan pasangan calon maka sebagian besar (71,0 persen) tidak akan mampu mengubah pilihan yang telah diputuskannya.
“Deskripsi ini sekaligus menunjukkan pemilih yang semakin rasional dan argumentatif sebelum memutuskan pilihan dalam pilbup yang kedua kali digelar di Kudus sejak era reformasi,” tandasnya.
(lns)