Khawatir May Day ricuh, Polisi gandeng buruh

Sindonews.com - Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya melakukan antisipasi terjadinya kericuhan saat demo 1 Mei (May Day). Saat ini, korps berseragam coklat ini tengah melakukan koordiniasi dengan sejumlah elemen buruh terkait aksi tersebut.

Kapolres Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo mengatakan, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan perwakilan dan elemen buruh, khususnya di wilayah hukum Polres Tanjung Perak.

"Hasil pertemuan telah dibuat komitmen agar perwakilan serikat buruh tetap mengirimkan wakilnya untuk melakukan aksi unjur rasa pada 1 Mei mendatang. Kemungkinan memang aksi unjuk rasa itu besar-besaran," kata Anom di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (29/4/2013).

Antisipasi agar tidak terjadi kericuhan adalah buruh dikhawatirkan akan melakukan sweeping ke sejumlah perusahaan. Aksi inilah yang biasanya akan memicu ketegangan sesama buruh bahkan juga dengan sekuriti perusahaan. Anom juga menyebut ada beberapa tempat di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang diprediksi akan menjadi basis pergerakkan para buruh saat May Day tersebut.

Sejumlah tempat itu adalah di wilayah Margomulyo, Tanjung Sari, Kalianak, Greges dan sekitar pelabuhan sendiri.

"Wilayah-wilayah itu akan menjadi prioritas pengamanan, karena banyak berdiri pabrik-pabrik," katanya.

Meski gelombang pergerakkan di wilayah tersebut, namun untuk jalannya aksi berada di tengah kota Surabaya. Selain tempat tersebut, kemungkinan para buruh ini akan datang secara bergelombang dari kawasan Gresik.

Ia juga mewanti-wanti agar dalam berunjuk rasa buruh tetap damai tanpa adanya aksi anarkhis. Polisi akan mengawal jalannya aksi May Day agar para buruh bisa menyampaikan tuntutannya.

"Secara tegas Polisi mempersilakan kawan-kawan buruh untuk melakukan aksi. Namun jika terdapat aksi anarkhis maka kami tidak segan-segan untuk menindak," tandas Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini.